Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Jack Ma Bagikan Kekayaannya untuk Lansia dalam Bentuk Angpao Imlek, Beneran Nih?

Heboh Jack Ma Bagikan Kekayaannya untuk Lansia dalam Bentuk Angpao Imlek, Beneran Nih? Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Heboh para lansia di China berbaris di bank-bank di seluruh negeri usai adanya rumor beredar secara online bahwa miliarder Jack Ma memberikan sebagian dari kekayaannya.

Menurut laporan UPI, banyak yang mulai mengantre di bank di seluruh Fuzhou, di Provinsi Jiangxi, setelah grup WeChat mengklaim bahwa Ma memberikan 200 yuan China atau setara dengan USD30 (Rp417 ribu) kepada siapa pun yang berusia 60 tahun atau lebih yang dapat menunjukkan bukti usia.

Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Selasa (16/2/21) hadiah tersebut diklaim sebagai angpao untuk menghormati Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada 11 Februari dan diperingati hingga 17 Februari.

Baca Juga: Rupanya Ini yang Dilakukan Jack Ma saat Menghilang selama 3 Bulan

Selama waktu itu, negara biasanya tutup dan hadiah uang ditukar dalam amplop merah khusus yang dimaksudkan untuk membawa kemakmuran tahun baru.

Tetapi pihak berwenang memperingatkan para lansia untuk tidak mempercayai rumor tentang hadiah tersebut. Biro Keamanan Umum Kota Fuzhou mengeluarkan pemberitahuan darurat yang memperingatkan warga tentang kemungkinan penipuan.

Jack Ma hampir tidak pernah membagikan uang secara cuma-cuma seperti ini. Setiap kali Imlek, Jack Ma di masa lalu biasanya menawarkan penawaran dan promosi khusus selama Tahun Baru Imlek melalui Alibaba dan anak perusahaannya.

Pada tahun 2014, Jack Ma melalui Alibaba mengeluarkan 99.999 kupon online kepada pengguna melalui WeChat, senilai sekitar 990.000 yuan, atau USD153.000 (Rp2,13 miliar). Pada tahun 2016, Alipay, cabang pembayaran seluler Alibaba, membagikan USD120 juta (Rp1,6 triliun) dalam bentuk promosi TV.

Dan pada 2018, Alibaba menawarkan game AR "amplop merah digital" dengan merogoh kocek sekitar USD820 juta (Rp11,4 triliun) kepada pelanggan.

Jadi, bagi-bagi uang untuk lansia yang mengatasnamakan Jack Ma adalah hoax. Terlebih, Ma jarang terlihat di depan umum selama tiga bulan terakhir, meskipun ia dilaporkan terlihat bermain golf di resor golf mewah di provinsi pulau Hainan pekan lalu.

Sebagaimana diketahui, Ma telah menghilang dari kehidupan publik pada akhir tahun lalu setelah otoritas China menindak kerajaan bisnisnya pada bulan November dan meluncurkan penyelidikan anti-trust kepada Alibaba pada bulan Desember.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: