Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek Jet Tempur Prancis-Jerman-Spanyol Seharga 100 Miliar Euro Siap Bikin Dunia Bergetar

Proyek Jet Tempur Prancis-Jerman-Spanyol Seharga 100 Miliar Euro Siap Bikin Dunia Bergetar Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, Berlin -

Jerman dan Prancis meluncurkan upaya baru untuk memecahkan kebuntuan pengembangan pesawat tempur jet gabungan yang akan menjadi proyek pertahanan Eropa yang paling besar. Kebuntuan proyek ini sempat memicu ketegangan antara Berlin dan Paris.

Proyek Future Combat Air System (FCAS) yang senilai 100 miliar euro lebih menyatukan Jerman, Prancis dan Spanyol untuk membuat senjata baru di tengah semakin dalamnya kerja sama pertahanan Eropa. Dassault Aviation, Airbus dan Indra terlibat dalam rencana mengganti pesawat jet Prancis Rafale dan Eurofighters Spanyol dan Jerman pada 2040.

Baca Juga: Baru Jadi, Jet Tempur Siluman F-35 Langsung Diborong Tentara Israel

Kamis (18/2/2021) sumber dari bidang keamanan dan industri mengatakan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron meluncurkan ambisius tersebut pada tahun 2017. Ketika Uni Eropa goyah karena blok itu terpecah dalam isu imigrasi dan keputusan Inggris keluar.

Para sumber mengatakan proyek itu menjadi sumber perpecahan dan memicu ketidakpercayaan antara Berlin dan Paris. Serta perselisihan antar perusahaan atas pembagian kerja. Tidak ada satu pun pihak yang bersedia dimintai komentar.

Ketika pembayaran sebesar 5 miliar euro harus dirilis pada awal Februari lalu. Merkel dan Macron belum berhasil mengatasi berbagai isu dalam proyek ini. Para sumber mengatakan pejabat pertahanan Prancis, Jerman dan Spanyol serta Dassault, Airbus dan Indra bertemu di Prancis pada Rabu (17/2/2021) kemarin untuk memecahkan kebuntuan.  

Sumber menambahkan salah satu isu yang dipermasalahkan adalah hak kekayaan intelektual. Prancis yang diwakili Dassault sensitif mengenai akses terhadap rantai pasokan pesawat berkapasitas nuklir ini.

Sementara itu Jerman yang kepentingannya diwakili Airbus ingin pangsa industri yang adil. Ketika Spanyol bergabung dalam proyek ini tahun lalu pembagian kerja semakin rumit. Dua dari tujuh topik yang dibahas masih mengalami kebuntuan.

Sumber mengatakan sebelum bergerak maju Berlin ingin mendapatkan konsesi dari Prancis. Jerman ingin dapat menggunakan teknologi yang mereka bangun bersama Prancis untuk proyek mereka sendiri.

Salah satu sumber Prancis mengatakan Jerman juga ingin akses terhadap metode yang digunakan Prancis. Sumber dari Jerman membantahnya.

Ketidaksepakatan begitu dalam sehingga ada gagasan untuk membangun dua pesawat contoh atau prototipe. Masing-masing juga menekankan perbedaan aspek proyek FCAS yang dirancang untuk mengkombinasikan pesawat dengan dan tanpa awak. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: