Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendag Optimis Sucofindo Terdepan Layani Inspeksi, Testing, dan Sertifikasi Tren Bisnis Masa Pandemi

Mendag Optimis Sucofindo Terdepan Layani Inspeksi, Testing, dan Sertifikasi Tren Bisnis Masa Pandemi Kredit Foto: PT SUCOFINDO (Persero)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Muhammad Lutfi berkesempatan hadir dan membuka kegiatan Rapat Pimpinan Nasional 2021 PT SUCOFINDO (Persero) melalui layanan daring.

Ia pun menyampaikan arahan, khususnya mengenai tren perdagangan 2021 dan tantangan serta peluang industri TIC di masa pandemi ini.

Baca Juga: Sucofindo Peduli Sesama untuk Korban Bencana Alam di Sulbar dan Kalsel

“Untuk tren bisnis saat ini perlu diperhatikan adalah penerapan bisnis berkelanjutan (sustainability), ketelusuran (traceability), serta penggunaaan platform digital,” ujar Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi saat memberikan arahan.

Ia pun menyatakan optimis, melihat pengalaman selama ini, PT SUCOFINDO (Persero) dapat mengimplementasikan tren bisnis tersebut di bawah kepemimpinan Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero) Bachder Djohan Buddin.

“SUCOFINDO adalah salah satu yang paling tua dan kuat (untuk Jasa TIC) di Indonesia, sehingga mampu memimpin tren tersebut,” ujar Lutfi.

Pada penggunaan platform digital, Lutfi memproyeksikan bahwa tren tersebut dapat membantu bisnis TIC (Testing, Inspection, and Certification), khususnya PT SUCOFINDO (Persero).

“Berdasarkan pengamatan kami, bahwa bisnis TIC di Indonesia masih dilakukan dengan pemeriksaan secara fisik. Oleh karena itu, perusahaan TIC harus berevolusi, bertransformasi, sehingga perusahaan TIC nantinya akan selalu tepat waktu dan tepat saat mengantisipasi bisnis yang akan datang,” ujar Lutfi.

Selain 3 tren tersebut, Lutfi juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam proses bisnis. “Kolaborasi adalah bagaimana kita dapat membuka market datang menjadi investasi, kemudian barang investasi ini akan menjadi bagian industrialisasi suatu negara dan hasil dari kolaborasi membuat barang tersebut menjadi acuan ekspor,” tambahnya.

Kolaborasi menurut Lutfi bukanlah hal yang mudah dilakukan. “Permasalahan yang paling penting adalah tak hanya satu pihak, tetapi banyak pihak dalam sinergi tersebut harus paham dan menguasai produk atau pasar apa yang ingin dikolaborasikan,” ujar Lutfi.

Lutfi berharap PT SUCOFINDO (Persero) dapat menjalankan tren baru kolaborasi dalam bisnis karena kolaborasi merupakan kunci kesuksesan ke depan yang bisa dipecahkan bersama.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: