Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Paling Tinggi di Indonesia, Segini Target Replanting Riau Tahun 2021

Paling Tinggi di Indonesia, Segini Target Replanting Riau Tahun 2021 Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mengusulkan peremajaan (replanting) kelapa sawit tahun 2021 ke Pemerintah Pusat seluas 23.774 hektare. Dari usulan tersebut, Provinsi Riau ditargetkan meremajakan seluas 26.500 hektare kebun sawit rakyat, target tertinggi di Indonesia.

Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulfadli, mengatakan bahwa target peremajaan kelapa sawit Riau yang diberikan Pemerintah Pusat didasarkan atas pertimbangan potensi sawit yang cukup besar di wilayah tersebut. "Target Riau untuk replanting kelapa sawit tahun ini paling besar se-Indonesa. Itu karena pusat menilai potensi sawit di Riau cukup banyak," kata Zulfadli.

Baca Juga: Kelapa Sawit Layak Jadi Industri Esensial Nasional

Terkait hal ini, Zulfadli menyampaikan, dari 26.500 target replanting kebun sawit tersebut, pihaknya menargetkan hingga akhir tahun 2021 dapat terealisasi sebesar 80 persen. "Untuk mencapai target 80 persen replanting itu, tentu kita tidak bisa sendiri. Kita butuh dukungan semua pihak terkait, makanya kita akan gandeng asosiasi kelapa sawit dan pihak terkait lainnya untuk menyukseskan program ini," ujarnya.

Lebih lanjut Zulfadli merincikan, target peremajaan per kabupaten/kota se-Riau, di antaranya, adalah Kabupaten Kampar 4.500 hektare, Rokan Hulu 2.000 hektare, Pelalawan 5.000 hektare, Rokan Hilir 2.000 hektare, Siak 4.000 hektare. Selanjutnya, Kuantan Singingi 3.000 hektare, Indragiri Hulu 2.000 hektare, Bengkalis 1.000 hektare, Indragiri Hilir 2.000 hektare, dan Kota Dumai seluas 1.000 hektare.

"Kalau melihat target pusat, Kampar paling banyak mendapat replanting kelapa sawit. Yang sedikit itu Dumai hanya 1.000 hektare. Sementara, dua daerah lainnya yakni Kepulauan Meranti dan Pekanbaru tidak ada target replanting karena mereka tidak ada potensi kelapa sawit," ungkap Zulfadli.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: