Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Nippon Life, Asuransi Tajir Jepang yang Kuasai Mayoritas Bursa Efek Tokyo

Kisah Perusahaan Raksasa: Nippon Life, Asuransi Tajir Jepang yang Kuasai Mayoritas Bursa Efek Tokyo Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nippon Life Insurance Company adalah perusahaan asuransi jiwa asal Jepang yang terbesar berdasar pendapatannya. Perusahaan raksasa ini menjadi korporasi terkaya di peringkat ke-130, berdasar pada daftar pemeringkat yang dirilis oleh Fortune Global 500 tahun 2020.

Nippon Life adalah salah satu lembaga keuangan paling berpengaruh di Jepang. Ia juga menjadi pemegang saham terbesar di Bursa Efek Tokyo, yang memiliki sekitar 3 persen dari total saham pasar.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Dibangun Bermodal USD100, UPS Kini Jadi Jasa Pengiriman Terkaya Dunia

Total pendapatan yang diraup oleh Nippon Life di tahun 2020 mencapai 74,04 miliar dolar AS. Sayang, catatan tersebut rupanya turun 0,2 persen dari tahun sebelumnya. Di tahun 2019, Nippon Life menduduki peringkat ke-125 dengan total revenue 74,20 miliar dolar.

Tahun 2020 memukul keras raksasa asuransi Jepang itu. Ia terpaksa merugi 29,7 persen, sehingga total laba yang berhasil didapat hanya 1,76 miliar dolar. 

Yang lainnya, total aset dan ekuitas pemengang saham perusahaan masing-masing naik di tahun 2020. Aset perusahaan di angka 741,01 miliar dolar, sedangkan 18,09 miliar dolar. 

Berikut kisah perjalanan Nippon Life yang akan dirangkum secara ringkas oleh Warta Ekonomi, Jumat (19/2/2021) dalam artikel berikut ini.

Nippon Life bisa dikatakan dimulai pada tahun 1889 oleh Sukesaburo Hirose, seorang bankir dari Prefektur Shiga. Perusahaan tersebut memulai kebijakan yang membantunya menjadikannya perusahaan asuransi jiwa besar pertama di Jepang.

Saat Perusahaan itu berdiri, premi berdasarkan statistik kematian Jepang yang unik telah dibuat. Di saat yang sama, Nippon Life menjadi perusahaan asuransi jiwa Jepang pertama yang memutuskan untuk menawarkan keuntungan dividen kepada pemegang polis, yang diwujudkan dalam semangat gotong royong. Jadi, setelah penutupan buku besar pertama pada tahun 1898, Nippon Life membayar pemegang polis pertama.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: