Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Sudah Vaksin, Wisatawan ke Australia Tetap Karantina di Hotel 14 Hari dengan Biaya Sendiri

Meski Sudah Vaksin, Wisatawan ke Australia Tetap Karantina di Hotel 14 Hari dengan Biaya Sendiri Kredit Foto: Unsplash/ Dan Freeman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Australia berencana memperketat pengawasan terhadap pelaku perjalanan luar negeri. Para wisatawan yang telah divaksinasi Covid-19 harus tetap menjalani karantina hotel selama 14 hari alias dua pekan dengan biaya sendiri.

Kepala petugas medis Australia, Paul Kelly, mengaitkan keputusan ini dengan apa yang disebutnya sebagai efektivitas vaksin menekan penularan virus.

Baca Juga: Blokir Konten Berita di Australia, Saham Facebook Kena Batunya

Peluncuran vaksin negara tersebut diharapkan akan dimulai pada akhir bulan, dan saat ini, sebagian besar non-warga negara dilarang masuk Australia. Hal itu merupakan pukulan besar bagi industri pariwisata.

Melansir laman Lonely Planet, ada batasan ketat mengenai berapa banyak penduduk Australia yang dapat kembali setiap hari, dan mereka harus melalui masa karantina wajib.

Langkah kewaspadaan itu dilakukan karena meski sistem karantina hotel terbukti sangat efektif dalam menekan angka penyebaran virus, beberapa kasus lokal justru muncul dari kebocoran pelaku karantina hotel.

Dalam kasus ini, staf hotel bahkan tertular Covid-19. Dalam beberapa kasus lain penularan terjadi melalui udara dan membawanya ke masyarakat. Situasi ini telah menyebabkan lockdown sementara di Brisbane, Melbourne, dan Perth.

Munculnya orang yang datang dengan jenis virus yang lebih ganas juga turut menjadi perhatian. Perdana menteri negara bagian Victoria, Dan Andrews, mengatakan bahwa jenis hiper infeksius yang muncul terbukti sangat sulit untuk dikendalikan.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menegaskan, negaranya akan memperluas kapasitas di kamp karantina yang dikelola pemerintah, yang akan mengurangi risiko penularan ke daerah perkantoran yang cenderung padat.

Sebanyak tiga lokasi terpencil sudah dipertimbangkan untuk dijadikan lokasi karantina bagi para pendatang. Meski membawa mereka ke fasilitas itu sebenarnya tetap berisiko.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: