Pasukan NATO Bertambah 8 Kali Lipat, Irak Layangkan Protes: Tak Dapat Diterima
Anggota Komisi Hubungan Luar Negeri Parlemen Irak, Amir al-Faiz mengatakan, penambahan jumlah pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Irak tidak dapat diterima.
Hal ini disampaikannya saat merespon keputusan NATO menambah pasukannya di Irak. Dikutip Pars Today, Amir kepada Sputnik pada Jumat (19/2/2021) malam menekankan, pasukan asing tidak dibutuhkan. Karena aparat keamanan Irak mampu mencegah agresi dan masalah. Ini telah terbukti dalam perang melawan ISIS.
Baca Juga: Karena Alasan Ini, NATO Masih Ogah Tarik Mundur Pasukannya dari Afghanistan
"Parlemen akan meminta penjelasan pemerintah terkait permohonan tambahan pasukan NATO dan mengapa Baghdad tidak merujuk kepada parlemen," tambah al-Faiz.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan, NATO memutuskan menambah jumlah personilnya di Irak delapan kali lipat, dari 500 orang menjadi 4000 personil.
Sekaitan dengan ini, Qasim al-Araji, Penasihat Keamanan Nasional Irak saat merespons protes elite politik dan ulama negara ini atas rencana NATO menambah pasukannya di negara ini mengatakan, misi NATO berdasarkan kesepakatan pemerintah Irak dan non tempur.
Al-Araji menekankan, "Kami bekerja sama dengan dunia internasional dan memanfaatkan pengalaman mereka dalam konsultasi dan pelatihan untuk meningkatkan keamanan."
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: