Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada!! Jangan Sekali-kali Bakar Sampah, Dampaknya Bisa Begini Lho..

Waspada!! Jangan Sekali-kali Bakar Sampah, Dampaknya Bisa Begini Lho.. Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warta Ekonomi, Surabaya -

Pegiat lingkungan dari Kampung Edukasi Sampah, Edi Priyanto menyatakan, bahwa data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mencatat sampah nasional sepanjang tahun 2020 mencapai 67,8 Juta Ton, meningkat dari jumlah rata-rata tahunan yaitu 64 juta ton. Sampah tersebut terdiri dari 65% sampah organik, 15% sampah plastik, 10% Kertas, 10% sampah lainnya (logam, kaca dll). Dari total sampah tersebut jenis sampah plastik mencapai sekitar 9 juta ton dan diperkirakan sekitar 3,2 juta ton berupa sedotan plastik. Sedangkan rata-rata setiap orang menghasilkan sampah 0,7 Kg/orang/hari yang terdiri dari 17% Sampah Plastik .

“Cukup banyak dampak negatif atas sampah plastik tersebut, diantaranya kresek dengan zat  warna hitam, apbila terkena  panas terdegradasi  mengeluarkan zat  penyebab kanker, juga ketika plastik dibakar akan menghasilkan zat dan gas  berbahaya bagi manusia  seperti : kanker, hepatitis,  pembengkakan hati, gangguan  sistem saraf & depresi, demikian juga kandungan timbal dalam plastik apabila bercampur  dengan makanan akan menyebabkan kelumpuhan,” kata Edi Priyanto dalam acara virtual umum yang diselenggrakan Earth Hour Surabaya membahas tentang lingkungan serta memperingati Hari Peduli Sampah 2021 di Surabaya, Minggu (21/2/2021). Baca Juga: Ternyata Seperti Ini BPA Berbahaya Bermigrasi dari Kemasan Plastik ke Air

Menurut Edi sapaanya, seharusnya sampah harus dikelola dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, kemudian meningkatkan kualitas lingkungan dan menjadikan sampah sebagai sumber daya. Pengelolaan dilakukan dengan 3 cara yaitu Reduse, Reuse dan Recycle. Reduse dilakukan dengan mengurangi jumlah timbulan sampah, sedangkan reuse dengan menggunakan kembali atau menggunakan material lebih dari sekali dan recycle dengan menggunakan material untuk membuat produk baru.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: