Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibongkar Semuanya oleh Max Sopacua, Siasat SBY Utak-atik Demokrat Jadi Partai Dinasti

Dibongkar Semuanya oleh Max Sopacua, Siasat SBY Utak-atik Demokrat Jadi Partai Dinasti Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para pendiri Partai Demokrat menyatakan bahwa sejak awal Demokrat dibentuk sebagai partai modern dan terbuka. Namun dalam perjalanan kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), partai berlambang segitiga berlian itu menjadi partai dinasti, sehingga kepercayaan masyarakat pun merosot.

"Itulah landasan kita berjuang, yang ditanamkan oleh para pendiri pada saat awal, tetapi dalam kepemimpinan SBY sebagai Ketua Umum, Partai Demokrat dikerdilkan menjadi partai keluarga," kata mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua dalam keterangan tertulisnya yang dikutip, Selasa (23/2/2021). "Rekam jejaknya masih ada, saksi dan orang-orangnya masih lengkap sehat wal afiat," ujarnya.

Max menjelaskan, meskipun SBY menahkodai langsung sebagai Ketua Umum dan kala itu juga masih menjabat Presiden RI, tapi perolehan Partai Demokrat di Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 malah menurun menjadi 10%.

Baca Juga: Telak Banget! Omongan Max Sopacua ke Demokrat Jakarta: Dasar Politikus Abal-abal

SBY kemudian menobatkan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi sebagai Komandan Tugas Utama (Kogasma) Partai Demokrat setelah kalah dalam Pilkada DKI 2017. Kogasma bertugas memenangkan Pemilu 2019.

"Sejatinya, kemampuan AHY dalam membawa kemenangan Partai Demokrat sudah diuji-cobakan pada Pemilu 2019, namun alhasil bukannya perolehan Partai Demokrat naik atau bertahan, tetapi malah turun menjadi 7,7%," kata Max.

Mirisnya, berdasarkan data survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada 22 Februari 2021, elektabilitas Partai Demokrat jika Pemilu diadakan saat ini hanya 5,4%. Data hasil survei Litbang Kompas yang juga dirilis awal tahun ini menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat hanya 4,6%.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: