Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Tingkatkan Serapan Daur Ulang Plastik PET

Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Tingkatkan Serapan Daur Ulang Plastik PET Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sampah plastik masih menjadi permasalahan besar yang harus segera ditangani di Indonesia. Faktanya, pada tahun 2020 lalu Indonesia memproduksi sebanyak 67,8 juta ton sampah. Dari jumlah tersebut, sekitar 15% nya merupakan sampah plastik. 

Dalam industri daur ulang plastik, PET merupakan jenis plastik berkualitas tinggi yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan juga memiliki peran krusial dalam ekonomi sirkular. Untuk itu, Le Minerale bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) dan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) melakukan inisiasi pilot project Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional, Rabu (23/2/2021).

Kerja sama multi stakeholder ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan angka daur ulang plastik PET nasional di atas 20% menuju masa depan yang lebih baik dengan mampu menjaga lingkungan, keamanan pangan dan sirkular ekosistem kehidupan berkelanjutan. Kerjasama ini juga akan mengedukasi dan mendukung waste management di rumah dan lingkungan masyarakat. 

IPI berperan sebagai pengepul sampah yang mengoleksi sampah plastik dan galon. Saat ini IPI telah membina 3,7 juta orang anggota di 25 Provinsi seluruh Indonesia. Sementara ADUPI mempunyai peran melakukan pengolahan sampah plastik menjadi bahan baku untuk dijadikan produk baru yang bernilai ekonomi tinggi

Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang turut hadir dalam Konferensi Pers virtual hari ini, mengapresiasi kerja sama multi stakeholder dalam menggerakan ekonomi sirkular nasional tersebut. Ia memaparkan dalam pengelolaan sampah, KLHK mendukung tiga pendekatan yang dipakai dalam tema Hari Peduli Sampah Nasional tahun ini yakni zero waste, advance teknologi dan sirkular ekonomi. 

Dalam pengelolaan sampah ini, lanjut Vivien butuh komitmen semua pihak dan tidak mungkin di selesaikan hanya dengan single approach saja karena Indonesia adalah negara besar." Tidak bisa hanya 1 approach yang menjadi solusi, semua stakeholder harus mengandalkan dan mendukung 3 approach tersebut sebagai solusi nasional.” tegasnya.

"KLHK merasa pendekatan Le Minerale, ADUPI dan IPI sudah tepat, karena menciptakan nilai tambah ekonomi baru dan bermanfaat secara sosial. Kita harus percaya bahwa semua langkah kecil yang kita lakukan akan berdampak besar pada lingkungan." papar Vivien.

MoU ketiga pihak ini menjadi langkah nyata dari Le Minerale, seperti halnya aksi membangun Bank Sampah. "Melakukan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional dengan ADUPI & IPI untuk memastikan plastik PET masuk ke dalam ekonomi sirkular ini sangat sesuai dengan hari Peduli Sampah." ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: