Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketika Chairul Tanjung Ngomong 'Kok Luhut Lagi...Luhut Lagi, Kok China Lagi...China Lagi'

Ketika Chairul Tanjung Ngomong  'Kok Luhut Lagi...Luhut Lagi, Kok China Lagi...China Lagi' Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan

Dari Abu Dhabi, sebut Luhut, Indonesia mendapat guyuran investasi hingga 19 miliar dolar AS. Terbesar dalam sejarah. “Pak, Abu Dhabi lho pak, project di Indonesia,” ucap Luhut sambil mengangkat telunjuknya ke arah CT.

Hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat, klaim Luhut, juga cukup bagus. “Kenapa dengan China. Mungkin China ini ingin cari teman juga,” tambahnya.

Tapi, tegas Luhut, semua investasi China harus memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh Indonesia. Tidak ada yang China atur. Hingga mereka komplain.

Beberapa kriteria ketat yang dipersyarakatkan ke China antara lain, soal teknologi. “Harus first class technologi dan ramah lingkungan,” imbuh Luhut. Kedua, investasinya harus B to B bukan G to G, untuk menghindari jebakan hutang atau debt trap. Pensiunan jenderal TNI ini bilang, semua aturan itu diikuti oleh China.

“Saya lapor presiden. Ya Pak Luhut, go a head. Ya, bos saya bilang go a head, saya...,” kata Luhut, lalu disela CT. “Hajar...ha-ha-ha”. “Hajar aja,” timpal Luhut lagi.

Luhut membantah tudingan teknologi yang dipakai China, adalah kelas 2. Termasuk membantah rumor investasi China yang membuat utang Indonesia bertumpuk. Semua deal investasi dengan China, sebutnya, dilakukan dengan profesional.

Satu pertanyaan terakhir CT di ujung diskusi adalah soal 4L. “Pernah dengar gak pak,” tanya CT. “Gak pernah dengar saya,” respons Luhut. “Jadi, (4L) itu Luhut lagi, Luhut lagi,” seloroh CT, sontak Luhut ketawa.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: