Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Urat Saraf dengan SBY, Moeldoko Makin Garang

Perang Urat Saraf dengan SBY, Moeldoko Makin Garang Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kisruh Partai Demokrat kembali memanas setelah Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ”turun gunung”. SBY ikut angkat bicara soal upaya pelengseran anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjadi ketua umum melalui tayangan video.

Presiden keenam RI itu dalam video berdurasi kurang lebih setengah jam itu sempat menyebut Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko ingin merebut Partai Demokrat tanpa sepengatahuan Presiden Jokowi.

Ibarat berbalas pantun, pernyataan SBY ditanggapi Moeldoko. Mantan Panglima TNI itu menyatakan mengira masalah internal PD sudah selesai, ternyata belum. Melalui pernyataan itu, Moeldoko ingin menunjukkan selama ini dirinya diam, sehingga jangan coba-coba menekan dirinya.

Baca Juga: SBY Berani-beraninya Mancing Lawan, Reaksi Moeldoko Gak Disangka-sangka

Baca Juga: SBY Turun Gunung, Moeldoko Sewot Bukan Main: Saya Diam, Jangan Menekan-nekan Saya!

Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS) Arman Salam menilai, ada perang urat saraf antara SBY dan Moeldoko. Ibaratdua pendekar yang sedang mengasah senjata dan kanuragan menjelang pertarungan dalam serial sandiwara kolosal radio.

Menurut dia, isu kudeta yang diembuskan AHY justru menimbulkan kerugian citra terhadap anak sulung SBY itu. Munculnya sejumlah tokoh mantan anggota makin menyudutkan posisi AHY dan sekaligus mengganggu legitimasinya sebagai ketua umum Partai Demokrat.

"Sentimen negatif publik kepada AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) merupakan pukulan telak, bukan saja dari eksternal partai demokrat namun banyak tokoh tokoh PD yang juga membuka suara," ujarnya saat dihubungi, Jumat (26/2/2021).

Dalam situasi ini, SBY selaku pinisepuh partai sekaligus orang tua AHY, merasa gerah. Itu sebabnya keluar pernyataannya melalui tayangan video tersebut.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: