Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Ketahanan Air dan Pangan, 4 Bendungan di Jatim Ditargetkan Rampung 2021

Dukung Ketahanan Air dan Pangan, 4 Bendungan di Jatim Ditargetkan Rampung 2021 Kredit Foto: PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Sumber Daya Air ditargetkan untuk menyelesaikan pembangunan empat bendungan di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2021: Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo, dan Bendungan Gongseng di Bojonegoro. Dari empat bendungan tersebut, Bendungan Tukul telah selesai pembangunannya dan diresmikan oleh Presiden RI pada 14 Februari 2021 lalu.

Pembangunan bendungan tersebut bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketahanan air dalam Program Strategis Nasional Pemerintah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Ketiga bendungan di Jawa Timur tersebut merupakan bendungan multiguna yang berfungsi sebagai pengendali banjir, sumber air baku, sumber air daerah irigasi, dan juga pembangkit listrik.

Baca Juga: Lengkapi DPSP Labuan Bajo, Kementerian PUPR Lakukan Penataan 3 Kawasan Wisata di Kota Kupang NTT

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun dengan yang sudah dimanfaatkan sekitar 222 miliar m3/tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan, dan irigasi.

"Namun, potensi sebesar itu keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu, pada saat musim hujan, air ditampung untuk dimanfaatkan di musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk penampungan air," kata Menteri Basuki.

Bendungan kedua yang ditargetkan akan rampung pada tahun 2021 di Jawa Timur adalah Bendungan Tugu yang pencanangan pembangunannya (groundbreaking) telah dilakukan sejak Januari 2014 lalu dan kini progres pekerjaannya telah mencapai 88,54%. Pembangunan Bendungan Tugu dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya Persero, Tbk dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp1,9 triliun.

Manfaat Bendungan Tugu untuk mengairi Daerah Irigasi Ngasinan seluas 1.200 ha dan sumber air baku sebesar 10 liter per detik, pembangkit listrik sebesar 0,4 Megawatt, mereduksi banjir, dan pariwisata. Secara teknis, bendungan ini memiliki kapasitas tampung 9,3 juta m3. Proses pembangunan Bendungan Tugu telah melalui beberapa tahap studi sejak tahun 1984.

Bendungan selanjutnya adalah Bendungan Bendo berkapasitas tampung 43,11 juta m3 yang akan dimanfaatkan untuk peningkatan layanan irigasi seluas 7.800 hektare di Kabupaten Ponorogo dan Madiun sebagai sentra pertanian Jawa timur. Selain sebagai layanan irigasi, manfaat lain Bendungan Bendo adalah sumber air baku sebesar 370 liter/detik, reduksi banjir, dan pembangkit tenaga listrik sebesar 1,56 MW.

Bendungan setinggi 71 meter dengan tipe urugan ini membendung Sungai Keyang yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun (anak sungai Bengawan Solo). Konstruksi dilakukan sejak tahun 2013 oleh PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, dan PT Nindya Karya (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp1,06 triliun dengan progres fisik 91,26%.

Bendungan keempat yang akan dituntaskan pada 2021 di Jawa Timur adalah Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 dengan nilai kontrak Rp569,04 miliar dan progres fisik saat ini 86,85%. Bendungan yang terletak di Kabupaten Bojonegoro ini memiliki kapasitas tampungan 22,43 juta m3, berfungsi untuk melayani irigasi seluas 6.191 hektare, layanan air baku 300 liter per detik, mereduksi banjir 133,27 meter kubik per detik, dan pembangkit tenaga listrik sebesar 0,7 MW.

Selanjutnya, terdapat Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur berkapasitas tampung 32,6 juta m3 dengan progres 66,73% yang ditargetkan rampung pada tahun 2022. Setelah selesai konstruksi, semuanya akan dilanjutkan dengan pengisian bendungan (impounding) dengan memanfaatkan intensitas hujan pada musim basah.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: