Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PT Satu Global Investama Optimis Pasar Modal Indonesia Tumbuh Pesat

PT Satu Global Investama Optimis Pasar Modal Indonesia Tumbuh Pesat Kredit Foto: Istimewa

Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang merampungkan Peraturan I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Revisi ini ditujukan untuk dapat mengakomodasi berbagai macam karakteristik perusahaan yang ingin melakukan IPO. Adapun selain memberikan kemudahan dari segi regulasi, BEI juga meluncurkan program IDX Incubator, Papan Akselerasi, dan Papan Pengembangan untuk memfasilitasi perusahaan rintisan dalam proses melakukan IPO.

Dengan semakin dipermudahnya regulasi untuk perusahaan melakukan IPO, saya yakin makin banyak perusahaan yang akan melakukan IPO. Kendala terbesar dalam perusahaan ingin melakukan IPO bukan hanya dari sisi regulasi, tapi dari modal yang akan dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Untuk itu, PT Satu Global Investama sebagai perusahaan pre-IPO financing sampai listing pertama di Indonesia dapat memfasilitasi hal tersebut, dengan membiayai perusahaan yang ingin melakukan IPO dan semakin meningkatkan jumlah perusahaan terbuka di Indonesia.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga 30 Desember 2020 telah terdapat 713 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI, dengan mengalami peningkatan jumlah investor yang terdiri dari investor saham, obligasi, maupun reksadana, sebesar 56 persen atau mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) hingga 29 Desember 2020. Selain itu, berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), per 29 Januari 2021, investor usia muda di bawah 40 tahun mendominasi sebanyak 1.393.014 atau 75% dari total investor domestik. Namun di balik peningkatan jumlah investor muda di Indonesia jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Indonesia masih sangat rendah. 

“Perusahaan tbk di Indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Di mana, per Juli 2020 terdapat 932 perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Malaysia. Maka dari itu kami justru mendorong berbagai perusahaan dapat melakukan IPO. Perusahaan yang kami biayai untuk melakukan IPO tentunya yang memiliki prospek bisnis yang menjanjikan di masa depan. Karena kami juga menilai sejauh mana perusahaan ini dapat mengembangkan bisnisnya setelah mendapatkan dana dari publik. Kami juga fokus terhadap perusahaan yang masih berskala kecil untuk dapat melakukan IPO. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang ingin melakukan IPO, tentunya akan meningkatkan performa dari perusahaan tersebut untuk dapat mengekspansi lebih besar lagi skala bisnisnya.” ujar Calvin

Bursa Efek Indonesia merilis target perusahaan yang akan melakukan IPO di tahun 2021. Adapun target ini lebih rendah dibanding tahun 2020 yaitu hanya 30 emiten. Setelah tahun lalu mengantarkan tiga perusahaan ke lantai bursa, tahun 2021 ini kami optimis dapat mendukung target BEI untuk membawa dan membiayai perusahaan rintisan yang ingin melantai di bursa. 

Wilma Willantara, Managing Director PT Satu Global Investama menambahkan, hal itu dibuktikan, pada awal bulan April 2021 kami akan mengantarkan calon emiten dari industri F&B untuk melantai di bursa papan akselerasi yang akan listing sebesar 30 miliar rupiah. Selain itu, perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas pada awal Juli 2021 juga akan listing lebih dari 300 miliar rupiah yang masuk ke dalam papan pengembangan, di mana dana tersebut akan digunakan perusahaan melakukan pengembangan serta meningkatkan produksi minyak dan melakukan ekspansi pabrik Methanol di Aceh. 

“Selain dua perusahaan tersebut, kami masih memiliki beberapa calon emiten lainnya yang sudah meminta kami untuk melakukan proses IPO, namun perusahaan tersebut masih dalam tahap analisa terkait kelayakan perusahaan tersebut untuk dapat melantai di bursa,” tutup Wilma Willantara, Managing Director PT Satu Global Investama.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: