Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Bisnis Kargo, Angkasa Pura I Gandeng ALFI

Tingkatkan Bisnis Kargo, Angkasa Pura I Gandeng ALFI Kredit Foto: Bea Cukai
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Angkasa Pura I (Persero) menandatangani nota kesepahaman dengan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) sebagai langkah awal untuk melakukan kerja sama pengembangan dan peningkatan layanan kargo dan logistik di seluruh bandara yang dikelola Angkasa Pura I.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pengembangan Usaha Angkasa Pura I, Dendi T. Danianto, dengan Ketua Umum ALFI, Yukki Nugrahawan, di Kantor Pusat Angkasa Pura I, Kemayoran, Jakarta, Senin, 1 Maret 2021.

Baca Juga: Pelindo 1 Dukung Logistik Indonesia Bisa Lebih Murah

"Pada era yang makin kompleks dan serba tidak pasti ini, kolaborasi menjadi hal yang mutlak dilakukan dibanding kompetisi," kata Direktur Pengembangan Usaha Angkasa Pura I, Dendi T. Danianto, Senin (1/3/2021).

Dendi mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan wujud kolaborasi Angkasa Pura I dengan stakeholder kunci di sektor logistik yang juga bertujuan untuk turut mengakselerasi penerapan ekosistem logistik nasional yang diinisiasi Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan pada 2020 lalu.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, Yukki Nugrahawan, mengatakan bahwa kolaborasi lebih baik dibanding kompetisi. Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan bentuk kolaborasi yang dapat mendukung implementasi National Logistic Ecosystem.

"Sehingga biaya logistik di Indonesia makin kompetitif dan Indonesia dapat masuk 30 besar dunia dan 3 besar di ASEAN terkait logistic performance index pada 2024," kata Yukki Nugrahawan, Senin (1/3/2021).

Lanjut Dendi, kolaborasi ini juga merupakan upaya untuk mendukung strategi revenue enhancement Angkasa Pura I, khususnya pada area bisnis logistik dan kargo. Pada masa pandemi, kinerja trafik kargo tahun 2020 dibanding 2019 di bandara Angkasa Pura I masih bisa tumbuh tipis 2,09 persen dibanding dengan trafik penumpang dan pesawat yang memang turun drastis.

Oleh karena itu, untuk menjaga dan memanfaatkan pertumbuhan trafik kargo yang pada 2021 diprediksi tumbuh tipis 2,1 persen menjadi sekitar 445.300 ton, Angkasa Pura I melakukan beberapa inisiatif, salah satunya rencana kerja sama dengan ALFI ini.

"Diharapkan kolaborasi ini dapat mendukung rencana pengoptimalan bisnis kargo perusahaan dalam jangka pendek dan menengah," kata Dendi.

Adapun untuk menjaga dan memanfaatkan potensi pertumbuhan trafik kargo di bandara kelolaan, Angkasa Pura I akan melakukan beberapa inisiatif seperti menginisiasi collaborative cargo and logistic development. Collaborative cargo and logistic development bertujuan untuk mengajak Pemerintah Daerah untuk melakukan upaya-upaya peningkatan perdagangan di berbagai sektor industri yang secara tidak langsung dapat mendorong trafik kargo di bandara Angkasa Pura I.

Kemudian, focus group discussion layanan kargo bersama stakeholder untuk mendiskusikan upaya perwujudan layanan kargo udara terpadu, implementasi single integrated IT platform sebagai upaya revenue safeguarding, dan cargo transhipment untuk menghindari penumpukan kargo di sisi udara serta upaya memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan.

Lebih lanjut Dendi mengatakan, ruang lingkup nota kesepahaman ini mencakup penjajakan rencana kerja sama pada lima bidang, yaitu pertama, perlindungan keamanan terhadap pengguna layanan kargo udara yang dikelola oleh Angkasa Pura I.

Kedua, peningkatan service level agreement (SLA), key performance index (KPI), dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang menangani kargo dan logistik di bandara Angkasa Pura I. Ketiga, standarisasi pelayanan penanganan kargo dan logistik di bandara Angkasa Pura I.

Keempat, penyediaan fasilitas pendukung pelaksanaan seperti lahan, warehousing, ruangan pelaku usaha logistik dan forwarder, cold storage, layanan fast track, dan lain-lain yang dapat meningkatkan volume kargo.

Kelima, pelayanan logistik dan kargo tidak terbatas pada moda transportasi udara, tetapi juga transportasi darat dan laut. Selain itu, nota kesepahaman juga mencakup kegiatan pertukaran data dan informasi terkait pengembangan dan peningkatan layanan kargo dan logistik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: