Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keren! Pemerintah Sukses Vaksinasi 5.227 Awak Media dan Pengetahuan dalam Waktu 3 Hari!

Keren! Pemerintah Sukses Vaksinasi 5.227 Awak Media dan Pengetahuan dalam Waktu 3 Hari! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay

Saat ini perlu didorong agar bukan hanya seseorang kemudian dapat memahami mana informasi yang benar mana yang hoaks, tetapi juga mampu menjadi agen yang siap menginformasikan kepada orang lain tentang kebenaran sebuah informasi. Hal ini memang tidak mudah dilakukanm, terutama di lingkungan keluarga sendiri. Peluang terjadi konflik di dalam keluarga memang besar.

Dibutuhkan strategi komunikasi yang memperhatikan adat ketimuran, yang mengedepankan sopan santun. Kita perlu menjadikan hasil studi Microsoft yang mengatakan bahwa netijen Indonesia yang tidak santun di Asia Tenggara.

Diskusi ini mengungkapkan tentang hal yang mendorong masyarakat terus mengkonsumsi hoaks. Pertama, masyarakat secara umum tidak mampu membedakan antara pendapat (opini) dari ahli dengan testimoni; Masyarakat memiliki cara pandang bahwa bagaimana sebuah ilmu yang disebut dengan ilmu pasti, justru informasinya berubah-ubah.

Ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak mengerti bahwa ilmu pengetahuan itu dinamis dan terus berkembang; masyarakat juga memiliki pemahaman yang rendah bahwa ketika mereka menggunakan handphone atau kuota atau menaiki pesawat dan mobil, kesemuanya itu adalah hasil teknologi. Namun, teknologi vaksin, mereka tidak mempercayainya.

Diskusi Digital Literacy Talks berjudul “Strategi Kolaborasi Melawan Hoaks” yang menghadirkan Anthonius Malau (Koordinator Pengendalian Konten Internet KemKominfo); Dewi Sari (Mafindo); Dr. Andi Khomeni (KCPEN); dengan moderator Indriyatno Banyumurti (ICT Watch).

Diskusi ini mengungkapkan bahwa negara telah memiliki tim yang bekerja 24 jam penuh, 3 shift yang terdiri dari 90 orang, yang bertugas untuk memberikan label konten-konten yang melanggar peraturan perundang-undangan dengan sistem kecerdasan artifisial, lalu memberikan tautan kepada informasi yang benar, yang diproduksi oleh mitra-mitra Komimfo seperti media misalnya, hingga memutus akses.

Hal ini penting dilakukan, mengingat masyarakat mengkonsumsi lima informasi hoaks tentang Covid dalam sehari. Ini baru tentang Covid, belum ditambah informasi lain seperti politik, ekonomi, sosial, selebritis. Sejauh ini telah ada 122 kasus yang sedang diproses oleh Kepolisian terkait berita hoaks seputar Covid.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: