Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Bunuh 38 Pendemo, Junta Militer Tetap 'Ndablek'

Sudah Bunuh 38 Pendemo, Junta Militer Tetap 'Ndablek' Kredit Foto: Getty Images/Hkun Lat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setidaknya 38 pengunjuk rasa tewas oleh pihak militer Myanmar pada Rabu (3/3). Menurut utusan PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener itu menandai hari paling berdarah sejak militer merebut kekuasaan dalam kudeta bulan lalu.

Demonstrasi damai telah berlangsung di kota-kota di seluruh negara Asia Tenggara itu sejak pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi dan anggota lain dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ditahan oleh militer pada 1 Februari.

Gerakan protes kemudian tumbuh dan junta militer yang menamakan dirinya Dewan Administrasi Negara telah menjadi semakin keras dalam meresponsnya karena pemutusan internet, ancaman, dan penangkapan massal selama berminggu-minggu tidak menghentikan ribuan orang untuk menyuarakan sikap oposisi mereka.

Schraner Burgener mengatakan dia yakin junta Myanmar "sangat terkejut" dengan aksi protes menentang kudeta.

"Saat ini, kami memiliki anak muda yang hidup dalam kebebasan selama 10 tahun. Mereka memiliki media sosial dan mereka terorganisir dengan baik dan sangat bertekad," kata Schraner Burgener kepada wartawan di New York.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: