Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembayaran Nontunai: Metode Peer to Peer Paling Diminati, Disukai Gen Y

Pembayaran Nontunai: Metode Peer to Peer Paling Diminati, Disukai Gen Y Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama masa pandemi COVID-19, metode pembayaran nirsentuh muncul menjadi solusi penting bagi konsumen di Indonesia untuk bertransaksi dengan cara yang lebih mudah, praktis dan aman. Oleh sebab itu, pembayaran nontunai kian diminati masyarakat Indonesia.

Terkait hal ini, UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 2020 mengungkapkan bahwa di antara metode pembayaran nirsentuh yang tersedia, konsumen di Indonesia lebih senang menggunakan metode pembayaran antara sesama konsumen atau peer-to-peer (76 persen), diikuti oleh pembayaran menggunakan QR Code (69 persen) dan internet banking berbasis seluler (64 persen).

Sementara itu hanya seperempat responden yang mengatakan bahwa mereka masih bergantung pada pembayaran tunai selama pandemi. Dari responden yang masih melakukan pembayaran tunai, sebesar 34 persen adalah konsumen yang berusia antara 51 sampai 65 tahun.

Studi UOB juga menemukan bahwa preferensi pembayaran digital berbeda antar generasi. Sebanyak 70 persen Gen-Y Indonesia yang disurvei lebih menyukai layanan pembayaran peer-to-peer, sementara 77 persen konsumen Gen-Z lebih memilih pembayaran sistem QR (QRIS).

Baca Juga: Dukung UMKM, SPIN Pay dari BCAP Dorong Warga +62 Bertransaksi Nontunai di Tengah Pandemi

"Sedangkan preferensi utama dari generasi Baby Boomers adalah layanan internet banking berbasis seluler (sebesar 69 persen)," tulis studi tersebut di Jakarta, Jumat (5/3/2021).

Temuan UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 2020 sejalan dengan data transaksi UOB Indonesia dan TMRW, bank digital UOB yang ditujukan untuk generasi digital ASEAN. Data UOB Indonesia menunjukkan bahwa dari Februari hingga Desember 2020, transfer dana elektronik bulanan (RTOL dan RTGS) yang dilakukan oleh nasabah TMRW tumbuh rata-rata 26 persen.

Khoo Chock Seang, Head of Personal Financial Services and Digital Bank, UOB Indonesia, mengatakan, pandemi COVID-19 telah mempercepat digitalisasi di sebagian besar aspek kehidupan.

Dengan semakin banyaknya orang Indonesia yang memperhatikan keamanan dan kemudahan pembayaran digital melalui ponsel mereka, UOB Indonesia berharap permintaan layanan berbasis seluler akan terus tumbuh dan mendorong tujuan Indonesia untuk mewujudkan cashless society.

“Di UOB, kami mendukung pembayaran non-tunai seperti yang diinginkan pemerintah dengan meluncurkan perbankan digital dan mendesain metode pembayaran menjadi lebih mudah, aman dan cerdas. Hal ini membantu menjawab kebutuhan lebih dari sembilan puluh persen responden dalam survei kami yang mengatakan bahwa mereka menginginkan layanan digital yang lebih nyaman (95 persen) dan metode pembayaran digital yang aman (94 persen)," ungkapnya.

Adapun UOB ASEAN Consumer Sentiment Study 2020 dilakukan oleh UOB pada Juli 2020 kepada lebih dari 3.500 individu berusia antara 18 dan 65 tahun di lima kawasan ASEAN, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Survei tersebut membandingkan Generasi Z (usia 18 hingga 23), Milenial (usia 24 hingga 39), Generasi X (usia 40 hingga 55), dan Generasi Baby Boomer (berusia 56 ke atas).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: