Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Kelapa Sawit, Berikut Sejarah Unik Perkembangan Minyak Nabati Dunia

Ada Kelapa Sawit, Berikut Sejarah Unik Perkembangan Minyak Nabati Dunia Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masyarakat dunia patut bersyukur karena memiliki biodiversitas berbagai tanaman yang mampu menghasilkan minyak nabati untuk dapat dikonsumsi sepanjang tahun. Di antara 17 jenis minyak nabati dunia, terdapat empat jenis minyak nabati utama, yakni kelapa sawit, kedelai, rapeseed, dan bunga matahari yang berkontribusi terhadap hampir 90 persen untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat dunia.

Mengutip laporan PASPI Monitor, tanaman rapeseed dan bunga matahari merupakan tanaman minyak nabati yang banyak tumbuh di daerah subtropis seperti Eropa, Rusia, Amerika Utara, dan China. Sementara, kelapa sawit merupakan tanaman minyak nabati yang tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Afrika Tengah.

Baca Juga: Gapki: Komposisi Ekspor Sawit Nasional Didominasi Produk Hilir

Satu lagi, kedelai merupakan tanaman minyak nabati yang umumnya ditanam di daerah subtropis seperti Amerika Serikat, Brazil, Argentina, dan China. Tanaman tersebut juga ditanam di daerah tropis, tetapi produktivitasnya kurang optimal. Kendati demikian, empat tanaman minyak nabati tersebut memiliki sejarah yang unik dalam pengembangannya.

Kedelai pada awalnya merupakan tanaman asli di daratan China yang kemudian masuk ke Amerika Serikat dan berkembang ke Amerika Selatan. Tanaman rapeseed pertama kali dibudidayakan di Inggris dan kemudian berkembang ke Amerika Utara dan Eropa. Sementara itu, tanaman bunga matahari yang pada awalnya berkembang di Amerika Utara, lalu berkembang ke Eropa dan Rusia.

Serupa dengan sejarah minyak nabati lainnya, tanaman kelapa sawit juga merupakan tanaman asli Afrika Barat Daya dan kemudian berkembang pesat dan tumbuh subur di Indonesia dan Malaysia. "Hal ini menunjukkan bahwa sejak awal, perkembangan keempat minyak nabati utama dunia tersebut telah mengalami globalisasi dan menjadi milik bersama masyarakat dunia," seperti dikutip dari laporan PASPI Monitor.

Dalam dua dekade terakhir, luas areal keempat minyak nabati utama tersebut telah berkembang pesat. Berdasarkan data USDA (2021), pada tahun 2020, total area keempat minyak nabati utama mencapai 213,6 juta hektare yang terdiri dari kedelai (127 juta hektare), rapeseed (35,5 juta hektare), bunga matahari (27,6 juta hektare), dan kelapa sawit (24 juta hektare). Produksi keempat minyak nabati dunia dalam 20 tahun terakhir juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, yakni dari sekitar 76 juta ton menjadi 191,4 juta ton.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: