Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lintasi Perbatasan, Puluhan Rakyat Myanmar Coba Menyebrang ke India

Lintasi Perbatasan, Puluhan Rakyat Myanmar Coba Menyebrang ke India Kredit Foto: AP Photo
Warta Ekonomi, New Delhi -

Pejabat India menuturkan, puluhan warga Myanmar telah berkumpul di perbatasan dan menunggu untuk bisa masuk ke negara itu. Mereka ingin bergabung dengan sekitar 50 orang yang telah melintasi perbatasan untuk melarikan diri dari kekacauan yang disebabkan oleh kudeta.

Seorang perwira senior Assam Rifles, yang merupakan pasukan paramiliter India menuturkan, 48 warga Myanmar, termasuk delapan polisi, telah memasuki negara bagian Mizoram, di timur laut India.

Baca Juga: Ogah Patuhi Junta Militer, Polisi-polisi Myanmar Minta Perlindungan India

"Sedikitnya 85 warga sipil dari Myanmar telah menunggu di perbatasan internasional untuk memasuki India," ucapnya, yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (7/3/2021).

Terkait dengan delapan polisi yang menyeberang, Myanmar telah mendesak India untuk mengembalikan mereka. Para Polisi ini menyeberang untuk mencari perlindungan diIndiaguna menghindari menerima perintah dari junta militer yang merebut kekuasaan bulan lalu.

Pejabat paling senior di Champhai, distrik di negara bagian Mizoram, India, mengatakan kepadaReutersbahwa dia telah menerima surat dari mitranya di distrik Falam Myanmar yang meminta pengembalian delapan polisi untuk menjaga hubungan persahabatan.

Dalam surat tersebut, yang salinannya telah ditinjau Reuters, pihak berwenang Myanmar mengatakan, mereka memiliki informasi tentang delapan personel polisi yang telah menyeberang ke India.

Surat tersebut mencantumkan rincian empat polisi, berusia antara 22 dan 25 tahun, termasuk seorang petugas polisi wanita.

"Untuk menjalin hubungan persahabatan antara kedua negara tetangga, Anda dengan hormat diminta untuk menahan 8 personel polisi Myanmar yang telah tiba di wilayah India dan menyerahkannya ke Myanmar," ungkap surat itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: