Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat, Iran Teror Israel untuk Segera Ratakan Dua Kotanya dengan Tanah

Gawat, Iran Teror Israel untuk Segera Ratakan Dua Kotanya dengan Tanah Kredit Foto: Antara/REUTERS/Raneen Sawafta
Warta Ekonomi, Teheran -

Iran, untuk kesekian kalinya mengancam akan meratakan dua kota di Israel, yakni Tel Aviv dan Haifa, dengan tanah. Kali ini ancaman dilontarkan Menteri Pertahanan Amir Hatami pada hari Minggu.

Dia mengatakan kedua kota itu akan diratakan dengan tanah jika Israel berani menyerang Iran. Ancaman disampaikan agar negara Yahudi itu menyadari bahayanya.

Baca Juga: Dikawal F-15 Israel, Manuver Bomber B-52H Milik AS di Langit Teluk Persia Kian Bebas Ledek Iran

Ancaman seperti itu telah sering disampaikan para pejabat militer Teheran. Sebaliknya, rezim Zionis juga kerap mengumbar ancaman untuk menyerang Iran.

"Kadang-kadang, rezim Zionis [Israel] karena putus asa membuat klaim besar terhadap Republik Islam Iran yang dikira mengancamnya," kata Hatami pada sebuah upacara untuk tentara, seperti dikutip Times of Israel, Senin (8/3/2021).

”Harus diketahui bahwa jika [negara] itu melakukan sesuatu, kami akan meratakan Tel Aviv dan Haifa dengan tanah,” ancamnya.

Dia melanjutkan bahwa Iran memiliki semua kekuatan yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas negara dan membanggakan kekuatan regionalnya melalui "kelompok perlawanan”.

Pernyataannya muncul setelah Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan selama wawancara dengan Fox News pekan lalu bahwa jika dunia tidak melakukan sesuatu tentang program nuklir Iran maka Israel dapat melakukannya sendirian. Dia mengatakan bahwa Israel sedang memperbarui rencananya untuk serangan militer prospektif.

“Jika dunia menghentikan mereka [Iran] sebelumnya, itu jauh lebih baik. Tapi kalau tidak, kami harus berdiri sendiri dan kami harus bela diri sendiri,” ujar Gantz.

Israel telah dua kali melakukan serangan militer terhadap program nuklir musuhnya—Irak pada tahun 1981 dan Suriah pada tahun 2007—di bawah apa yang kemudian dikenal sebagai “Doktrin Begin”, yang menyatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan negara musuh untuk mendapatkan senjata atom.

Gantz sebelumnya telah memperingatkan bahwa Israel akan melakukan serangan militer terhadap Iran, jika perlu.

Pernyataannya muncul setelah Israel menuduh Iran menargetkan kapal kargo milik pengusaha Israel yang berlayar di Teluk Oman akhir bulan lalu. Ledakan tersebut menyebabkan dua lubang di MV Helios Ray di sisi kiri dan dua di sisi kanan, tepat di atas garis air.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Iran sebagai pelakunya, namun Teheran dengan cepat membantahnya.

Pada hari Minggu, Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak Eropa untuk menghindari ancaman atau tekanan dalam setiap negosiasi dengan Teheran.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: