Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh! Vaksin Covid-19 Kok Dijual di Darknet, Ini Kata Kaspersky

Duh! Vaksin Covid-19 Kok Dijual di Darknet, Ini Kata Kaspersky Kredit Foto: Unsplash/Mika Baumeister
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seluruh dunia saat ini sedang menjalani salah satu aktivasi vaksinasi terbesar dan paling kompleks dalam sejarah. Sehingga menurut Kaspersky tidak mengherankan ketika para scammers dan penjual di pasar gelap sangat ingin mendapatkan keuntungan dari momentum tersebut.

Peneliti Kaspersky memeriksa 15 pasar berbeda di Darknet dan menemukan iklan untuk tiga vaksin COVID utama, yaitu: Pfizer/BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna. Terdapat juga penjual yang mengiklankan vaksin “COVID19” yang tidak terverifikasi.

Baca Juga: China Kirimkan Sinyal Bantu Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin Covid-19 ASEAN

“Anda dapat menemukan apa saja di Darknet, jadi tidak mengherankan jika penjual di sana mencoba memanfaatkan proses vaksinasi yang sedang dilaksanakan hampir di seluruh penjuru dunia. Selama setahun terakhir, ada banyak penipuan yang mengeksploitasi topik COVID, dan banyak di antaranya berhasil. Saat ini, tidak hanya orang-orang yang menjual dosis vaksin, tetapi mereka juga menjual “catatan vaksinasi” sebuah potongan kertas yang dapat membantu Anda bepergian dengan bebas," kata Dmitry Galov, pakar keamanan di Kaspersky dalam keterangan tertulis, Senin (8/3/2021)

Mayoritas penjual berasal dari Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat, dan harga per dosis berkisar antara US$250 (Rp 3,5 juta) hingga US$1.200 (Rp 17,2 juta), dengan biaya rata-rata sekitar US$500 (Rp 7,1 juta).

Komunikasi dilakukan melalui aplikasi perpesanan terenkripsi seperti Wickr dan Telegram, sementara pembayaran diminta dalam bentuk mata uang kripto, terutama bitcoin.

Mayoritas penjual underground ini sudah melakukan sekitar 100-500 transaksi yang menunjukkan bahwa mereka telah menyelesaikan penjualan sedangkan kejelasan barang tersebut masih belum diketahui efektivitasnya.

Dengan informasi yang tersedia untuk para ahli Kaspersky, tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak dari dosis vaksin yang diiklankan secara online adalah dosis yang tepat (sejumlah fasilitas medis bahkan mendapati dirinya dengan dosis yang tersisa) dan berapa banyak iklan yang merupakan penipuan.

Bahkan jika Anda menerima sesuatu melalui pos, kemungkinan besar informasi yang diterima bukan merupakan dosis yang efektif dan valid. Lebih penting lagi, mendapatkan dosis seperti itu adalah ilegal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: