Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menggali Pesan Tersirat Biden atas Diutusnya Bomber B-52 AS ke Langit Iran

Menggali Pesan Tersirat Biden atas Diutusnya Bomber B-52 AS ke Langit Iran Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) mengirimkan pesawat bomber B-52H untuk terbang di atas Teluk Persia. Angkatan Udara Israel menemukan pesawat tersebut dan mengawalnya keluar dari ruang udara Israel dengan pesawat tempur F-15s.

Pada Minggu (8/3/2021) the Jerusalem Post melaporkan misi ketujuh Pusat Komando AS (Centcom) ke Teluk Persia dalam empat bulan terakhir ini adalah pesan untuk Iran. Ini kedua kalinya AS mengirimkan pesawat bomber ke Timur Tengah sejak Joe Biden dilantik menjadi Presiden AS 20 Januari lalu.

Baca Juga: Dikawal F-15 Israel, Manuver Bomber B-52H Milik AS di Langit Teluk Persia Kian Bebas Ledek Iran

AS mencoba menarik Iran bergabung kembali ke meja perundingan untuk membahas program nuklir mereka. Di saat yang sama Washington mengirimkan pesawat bomber B-52 dan menyerang milisi Iran di Suriah.

Pekan lalu Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan Israel memperbaharui rencana serangan ke fasilitas nuklir Iran. "Kami memiliki mereka (dalam rencana serangan) ini tangan kami, tapi kami akan terus memperbaikinya," kata Gantz.

"Nuklir Iran harus dihentikan, bila dunia menghentikannya, maka sangat bagus, bila tidak, kami harus bergerak sendiri dan kami harus membela diri sendiri," tambahnya.

Tahun lalu Centcom mengatakan pengiriman pesawat bomber ke Teluk Persia bagian dari komitmen AS menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan. Serta kesiapan AS mengerahkan kekuatan ke kawasan bila dibutuhkan.

"Amerika Serikat terus mengerahkan kesiapan bertempur di wilayah yang menjadi tanggung jawab Pusat Komando AS untuk mencegah setiap potensi serangan dan menegaskan kesiagaan dan kemampuan kami dalam merespon setiap agresi yang diarahkan ke warga Amerika atau kepentingan kami," kata Komandan Komando Pusat AS Jenderal Frank McKenzie saat itu.

"Kami tidak mencari-cari konflik, tapi jangan ada yang meremehkan kemampuan kami untuk membela pasukan kami atau untuk bertindak tegas dalam menghadapi serangan apa pun," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: