Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Perusahaan Milik Lo Kheng Hong, Gajah Tunggal: Omzet dan Cuan Berlawanan Arah!

Nasib Perusahaan Milik Lo Kheng Hong, Gajah Tunggal: Omzet dan Cuan Berlawanan Arah! Kredit Foto: Sudut Energi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja laba dan pendapatan produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), bergerak lawan arah sepanjang tahun 2020. Emiten yang sahamnya dimiliki oleh Lo Kheng Hong ini mencetak kenaikan laba bersih ketika penjualan mengalami penurunan pada tahun 2020.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, Gajah Tunggal membukukan kenaikan laba sebesar 19,05% dari Rp269,11 miliar pada Desember 2019 menjadi Rp320,38 miliar pada Desember 2020. Sementara itu, penjualan mengalami kontraksi sebesar 15,75%. Pada tahun 2019 lalu, Gajah Tunggal mencetak penjualan sebesar Rp15,94 triliun, sedangkan pada tahun 2020 menjadi Rp13,43 triliun. Baca Juga: Bisnis RS Mitra Keluarga Milik Taipan Boenjamin Setiawan Makmur, Keuntungan Tumbuh Subur!

Apabila dirincikan, kontributor terbesar dari pos penjualan berasal dari pihak ketiga. Namun, kontribusinya secara tahunan mengalami penurunan, yakni dari Rp13,22 triliun pada 2019 menjadi Rp10,64 triliun pada 2020. Sementara itu, penjualan dari pihak berelasi tercatat membaik, yakni sebelumnya hanya Rp2,72 triliun menjadi Rp2,92 triliun. Baca Juga: Banting Harga Emas Besar-Besaran, Logam Mulia Antam Tertekan!

Lantas, apa yang membuat keuntungan Gajah Tunggal meningkat padahal penjualan mengalami koreksi? Sepanjang tahun 2020, Gajah Tunggal berhasil menekan sejumlah pos beban, termasuk beban penjualan yang mmebaik dari angka Rp1,03 triliun pada 2019 menjadi Rp725,33 miliar pada 2020.

Beban umum dan administrasi juga tercatat menurun, yakni sebelumnya Rp674,87 miliar menjadi Rp611,42 miliar. Kemudian, beban keuangan secara tahunan juga turun, sebesar Rp872,87 miliar pada 2019 menjadi Rp745,05 pada 2020. Selain itu, Gajah Tunggal juga berhasil mendongkrak keuntungan lain-lain dari awalnya hanya Rp15,41 miliar menjadi Rp102,74 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: