Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perhatian! Jangan Kaget Jika China dan Rusia Punya Stasiun Luar Angkasa di Bulan karena...

Perhatian! Jangan Kaget Jika China dan Rusia Punya Stasiun Luar Angkasa di Bulan karena... Kredit Foto: Space.com
Warta Ekonomi, Moskow -

Badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan telah menandatangani perjanjian dengan Administrasi Luar Angkasa Nasional China untuk mengembangkan fasilitas penelitian di permukaan bulan, di orbit atau keduanya.

Sebuah pernyataan dari badan antariksa kedua negara mengatakan fasilitas itu akan tersedia untuk digunakan oleh negara lain. Stasiun Bulan Ilmiah Internasional akan melakukan berbagai penelitian ilmiah termasuk eksplorasi dan pemanfaatan bulan, sebuah pernyataan dari kedua lembaga tersebut.

Baca Juga: Dicari 8 Orang untuk Temani Miliarder Jepang Keliling Bulan Bareng Roket Elon Musk, Kamu Berminat?

"China dan Rusia akan menggunakan pengalaman mereka yang terakumulasi dalam ilmu ruang angkasa, penelitian dan pengembangan dan penggunaan peralatan luar angkasa dan teknologi luar angkasa untuk bersama-sama mengembangkan peta jalan untuk pembangunan stasiun penelitian ilmiah bulan internasional," kata pernyataan itu sebagaimana dilansir BBC.

Ditambahkan bahwa Rusia dan China akan bekerja sama dalam perencanaan, desain, pengembangan, dan pengoperasian stasiun penelitian.

Ini terjadi ketika Rusia bersiap untuk merayakan ulang tahun ke-60 penerbangan luar angkasa berawak pertamanya.

Chen Lan, seorang analis yang mengkhususkan diri dalam program luar angkasa China, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa proyek itu adalah "masalah besar".

"Ini akan menjadi proyek kerja sama luar angkasa internasional terbesar bagi China, jadi ini signifikan," ujarnya.

China adalah negara yang relatif terlambat berkembang dalam dunia eksplorasi ruang angkasa, tetapi Desember lalu, wahana Chang'e-5 berhasil membawa kembali batuan dan "tanah" yang diambilnya dari bulan.

Pada saat itu, itu dilihat sebagai demonstrasi lain dari peningkatan kemampuan negara di luar angkasa.

Rusia, yang memelopori eksplorasi ruang angkasa, telah dikalahkan oleh China dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu ia kehilangan monopoli dalam membawa astronot ke stasiun Luar Angkasa Internasional setelah peluncuran sukses SpaceX.

AS telah mengumumkan rencana untuk kembali ke bulan pada 2024. Program yang disebut Artemis, akan menampilkan seorang pria dan wanita menginjak permukaan bulan dalam apa yang akan menjadi pendaratan pertama dengan manusia sejak 1972.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: