Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih dari 9 Jam, Bomber Tu-95MS Rusia Bebas Mondar-mandir di Laut Jepang

Lebih dari 9 Jam, Bomber Tu-95MS Rusia Bebas Mondar-mandir di Laut Jepang Kredit Foto: TASS/Mikhail Tereshchenko
Warta Ekonomi, Moskow -

Angkatan Udara Jepang pada Kamis mengerahkan beberapa pesawat jet tempur F-15 setelah dua pesawat pembom (bomber) Tu-95MS Rusia yang mampu membawa bom nuklir berkeliaran di atas Laut Jepang dan Samudra Pasifik. Penerbangan sepasang bomber Moskow itu berlangsung lebih dari 9 jam.

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi penerbangan sepasang Tu-95MS-nya. Menurut kementerian itu, penerbangan kedua pesawat pembom tersebut merupakan misi rutin yang terjadwal dan berada di wilayah udara netral.

Baca Juga: Perhatian! Jangan Kaget Jika China dan Rusia Punya Stasiun Luar Angkasa di Bulan karena...

"Dua pembom strategis Tu-95MS dari penerbangan jarak jauh melakukan penerbangan rutin di atas perairan netral Laut Jepang dan bagian barat laut Samudra Pasifik. Durasi penerbangan melebihi sembilan jam. Tahapan penerbangan, pembom strategis Rusia dikawal oleh pesawat tempur F-15 Angkatan Udara Jepang,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip Sputniknews, Jumat (12/3/2021).

Tu-95 adalah pembom strategis jarak jauh empat mesin yang dikembangkan oleh perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Rusia, Tupolev Design Bureau pada 1950-an. Versi saat ini adalah Tu-95MS, yang mulai beroperasi pada tahun 1984.

Rekaman video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan kedua pembom raksasa itu lepas landas dari lapangan terbang militer dan terbang di atas lautan sebelum dengan selamat kembali ke pangkalannya setelah lebih dari sembilan jam di atas Laut Jepang dan Samudra Pasifik. Beberapa jet tempur Sukhoi Su-35C juga terlihat mengawal sepasang bomber Tu-95MS.

Tu-95MS tercatat sebagai pesawat bertenaga turboprop tercepat di dunia dan satu-satunya pembom strategis bertenaga turboprop yang masih beroperasi. Jangkauan penerbangannya lebih dari 10.000 kilometer dan dapat membawa rudal jelajah Kh-102 yang dilengkapi dengan hulu ledak termonuklir dengan perkiraan kapasitas hingga satu megaton.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: