Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wadidaw, Bisa Raup Cuan Rp14 Juta Sehari, Orang Ini Bisnis Kuliner Steak

Wadidaw, Bisa Raup Cuan Rp14 Juta Sehari, Orang Ini Bisnis Kuliner Steak Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Selama pandemi Covid-19, bisnis kuliner di bilangan jl Karapitan Kota Bandung ini beroperasi mulai pukul 09.00 WIB-21.00 WIB dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya, membatasi jumlah pengunjung untuk menghindari kerumunan.

Selain itu, Sir.Loin Beef House menyediakan pesan antar yang sudah bekerja sama dengan ojek online.

"Setiap pengunjung yang datang langsung dicek suhu tubuh dan diwajibkan cuci tangan terlebih dahulu," ujarnya.

Adapun, konsep yang ditawarkan, Sir.Loin Beef House menjanjikan pelayanan yang berbeda dengan yang lainya, yakni konsumen diberi keleluasaan menentukan takaran menu yang akan dihidangkan. Selain itu, konsumen bisa melihat langsung proses pengolahan makanan sebelum dihidangkan.

"Konsumen yang datang ke sini bisa pilih dagingnya langsung sehigga takarannya sesuai dengan selera masing-masing. Koonsumen pun bisa menakar menunya rerata 150-500 gram,"jelasnya

Dia menyebutkan untuk ukuran kuliner steak harganya pun dinilai ekonomis mulai dari Rp35.000-Rp100.000 per 100 gram. Selain itu, konsumen pun bisa melihat langsung cara memasaknya sehingga konsumen lebih percaya bahwa daging yang dihidangkan memiliki kualitas yang baik. 

Iqbal juga menyampaikan pihaknya ingin mengedukasi konsumen tentang kualitas daging yang disajikan. Pasalnya, selama ini di tempat lain antara menu dengan daging sering berbeda. 

"Konsepnya kita open banget sehingga konsumen bisa memilih daging dan cara memasaknya," ujarnya.

Adapun, menu spesial yang disajikan yaitu Sirloin. Well done dan medium well teksturnya hampir sama berbeda dengan lainnya. Selain itu, Sir.Loin Beef House mengandalkan bahan baku daging sapi dari Australia langsung. 

Menu andalan lainnya yaitu Meltique (daging sapi Jepang yang diolah secara insulin di Australia). Ia menuturkan di tempat lain jenis daging ini sering dinamai Wagyu yang berasal dari sapi Jepang.  Dilihat dari harganya jenis daging Wagyu lebih mahal sehingga tidak mungkin dijual murah ke konsumen. 

"Jadi selama ini konsumen di tempat lain mengkonsumsi daging Meltique meskipun di menu tercatat Wagyu. Rasanya mungkin berbeda tapi  Wagyu memiliki aroma tersendiri," pungkasnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: