Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PM Singapura: Ini Risiko Besar Ketegangan Amerika-China

PM Singapura: Ini Risiko Besar Ketegangan Amerika-China Kredit Foto: Reuters/Samsul Said
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) bakal semakin meningkat, menurut Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Namun, risiko terjadinya konflik militer antara China dan AS tidak tinggi.

Hubungan antara AS dan China merosot ke titik terendah dalam beberapa dekade di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump, dengan Beijing mendorong pengaruh global yang lebih besar sebagai tantangan bagi kepemimpinan tradisional AS.

"Ini lebih mungkin terjadi dibandingkan lima tahun lalu, tapi saya pikir kemungkinan bentrokan militer belum tinggi," kata Lee dalam wawancara dengan BBC yang disiarkan Minggu.

Baca Juga: Komentari Kisruh KLB Moeldoko, Orang Ini Bilang: Pak SBY Sendiri yang Bunuh Demokrasi Demokrat

Baca Juga: Cihuy! Grab Kabarnya Mau IPO di Amerika Serikat Pakai Cara ....

"Tapi risiko ketegangan semakin parah, yang akan meningkatkan peluang di kemudian hari, saya pikir itu cukup besar."

Amerika Serikat dan China sedang memperebutkan pengaruh di kawasan Indo-Pasifik, praktik ekonomi Beijing, Hong Kong, Taiwan, dan masalah hak asasi manusia di kawasan Xinjiang China.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah berkomitmen untuk meninjau elemen kebijakan AS terhadap China.

Para diplomat top dari kedua negara akan bertemu di Alaska pada 18 Maret dalam kontak tatap muka tingkat tinggi pertama antara kedua negara di bawah pemerintahan Biden.

Singapura memiliki hubungan dekat dengan kedua negara, dan mempunyai pengaruh ekonomi dan politik yang kuat di wilayah tersebut.

Lee mengatakan tidak mungkin bagi Singapura untuk memilih antara Amerika Serikat dan China.

Ketika ditanya tentang risiko konflik militer, dia berkata: "Itu bisa terjadi sebelum Anda mengharapkannya, jika ada kecelakaan. Jika negara-negara berhati-hati, itu tidak akan terjadi."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: