Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemendag: Baba Rafi Indonesia Tembus Pasar Amerika

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan pihaknya merasa berbangga karena produk waralaba dalam negeri makin diapresiasi pasar dunia. Salah satu bentuk apresiasi dunia adalah waralaba makanan cepat saji Baba Rafi Indonesia yang berhasil untuk melakukan pembicaraan dagang serius dengan sejumlah mitra bisnis di Amerika Serikat (AS).

"Warisan kuliner bangsa ini luar biasa dan sangat beragam. Saatnya waralaba Indonesia merajai pasar dunia," ujar Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Ari Satria dalam keterangan pers yang diterima redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (7/8/214).

Sebelumnya, Kemendag melakukan misi dagang sebagai bagian penting dalam upaya memasarkan produk-produk dalam negeri ke dunia internasional. Hasil misi dagang tersebut sangat positif, misalnya produk makanan rendang dan nasi goreng telah menjadi ikon produk makanan Indonesia di tingkat internasional sebagai makanan paling lezat.

Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) bekerja sama dengan Atase Perdagangan Washington DC, Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Chicago, dan ITPC Los Angeles juga turut berpartisipasi pada Louisiana Foodservice and Hospitality Expo ke-61 yang diselenggarakan pada 2–4 Agustus 2014 di New Orleans Morial Convention Center, New Orleans, AS.

Peserta pameran paviliun Indonesia terdiri dari sembilan perusahaan produk makanan Indonesia yang terdiri dari Aneka Coklat Kakoa, Indokom Group, Baba Rafi Indonesia, Mega Antara Nusa, Saro Indonesia, Namnaf Mandiri, Margurite Nougat, Indofood, dan 3Anoa. Produk-produk yang ditampilkan antara lain sambal, makanan ringan, mie instan, coklat, kopi, hasil laut (seafood), dan bumbu instan. Stan paviliun Indonesia hampir setiap hari dipadati pengunjung yang ingin merasakan cita rasa "sambal balado" atau rendang yang namanya sudah mendunia itu.

"Para pengunjung minta agar kita lebih agresif memasarkan produk-produk kuliner khas Indonesia karena memiliki cita rasa yang unik dan berbeda. Masyarakat Amerika dan terutama pasar luar negeri menantikan terobosan baru dalam mengolah produk kuliner dan produk makanan ringan lainnya. Kita harus lebih kreatif karena pasar Amerika terbuka lebar," jelas Ari.

Kemendag tak menyia-nyiakan kesempatan misi dagang ini hanya di stan pameran. Kunjungan langsung ke beberapa toko ritel makanan dan minuman di sekitar kota New Orleans pun dilakukan. Hal ini merupakan cara Kemendag untuk mengenalkan secara langsung produsen dalam negeri ke jejaring pasar dunia. Di Hong Kong Market dan International Market, misalnya, produk makanan Indonesia sudah mulai terpajang di rak-rak mereka, seperti mie instan (Indomie), bumbu siap saji, dan makanan ringan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: