Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengumuman, Palestina Kunci Wilayah Tepi Barat di Tengah Lonjakan Kasus Corona

Pengumuman, Palestina Kunci Wilayah Tepi Barat di Tengah Lonjakan Kasus Corona Kredit Foto: Antara/REUTERS/Mohammed Salem
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Palestina telah memerintahkan karantina wilayah (lockdown) selama lima hari di wilayah Tepi Barat yang diduduki mulai Senin (15/3/2021). Karantina itu dilakukan karena terjadi lonjakan kasus virus corona. 

Juru bicara pemerintah Palestina, Ibrahim Melhem, mengatakan, seluruh pergerakan antarkota akan dilarang kecuali petugas kesehatan. Sementara, sekolah dan perguruan tinggi akan tetap ditutup. Karantina tidak termasuk di wilayah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. 

Baca Juga: Kedubes Kosovo Telah Hadir di Yerusalem, Perdalam Konflik Israel-Palestina?

Otoritas kesehatan Palestina mengonfirmasi 27 kematian dan 1.784 infeksi baru Covid-19 pada Sabtu (13/3/2021). Dengan demikian, total kasus virus corona di Tepi Barat dan Jalur Gaza menjadi 234.449 kasus, dan 2.494 kematian. 

Sebelumnya,  Otoritas Palestina mengonfirmasi, 10 persen dari 12 ribu dosis vaksin Covid-19 didistribusikan untuk tim sepak bola nasional Palestina, menteri pemerintah, pengawal presiden, dan anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Sementara, 200 dosis lainnya dibagikan kepada kerajaan Yordania, setelah ada permintaan dari Amman. 

Kementerian Kesehatan Palestina menjamin, 90 persen vaksin Covid-19 dialokasikan untuk petugas kesehatan yang merawat pasien infeksi virus corona di unit perawatan intensif, departemen kedaruratan, dan petugas Kementerian Kesehatan. 

Dilansir Aljazirah, Rabu (3/3/2021), Kementerian Kesehatan mengatakan, para menteri dan pejabat keamanan yang menerima vaksin adalah mereka yang kerap melakukan kontak langsung dengan presiden dan perdana menteri.

Vaksin juga diberikan kepada petugas komisi pemilihan umum. Sementara, tim sepak bola nasional membutuhkan vaksin agar dapat bertanding membawa nama Palestina.

Pernyataan Kementerian Kesehatan muncul menyusul kritik dari beberapa kelompok hak asasi manusia dan masyarakat sipil Palestina. Mereka mendesak transparansi pemberian suntikan vaksin Covid-19. 

"Informasi dan kesaksian yang masuk menunjuk pada kasus yang sedang berlangsung di mana vaksin diperoleh oleh beberapa pihak, dengan mengabaikan prinsip prioritas dalam distribusi," kata kelompok itu dalam pernyataan bersama pada Senin (1/3/2021) lalu.

Pengguna media sosial telah meluncurkan tagar dalam bahasa Arab #WhereIsTheVaccine. Seorang aktivis ternama asal Hebron, Issa Amro menulis di halaman Facebooknya bahwa Otoritas Palestina gagal mendistribusikan vaksin secara adil. 

Wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki oleh Israel telah menerima sekitar 34.700 dosis vaksin hingga saat ini. Vaksin Covid-19 tersebut berasal dari sumbangan kecil oleh Israel dan Rusia, serta 20.000 lainnya dikirim oleh Uni Emirat Arab ke Gaza.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: