Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Senjata di Dunia Mayoritas Berasal dari AS, Kok Bisa?

Penjualan Senjata di Dunia Mayoritas Berasal dari AS, Kok Bisa? Kredit Foto: Reuters/Enrique Marcarian
Warta Ekonomi, Stockholm -

Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) merilis laporan yang menyebutkan sepertiga penjualan senjata di seluruh dunia berasal dari Amerika Serikat (AS). Laporan itu menekankan peran besar AS pada pasokan senjata di dunia.

SIPRI mencatat, dari 2016 hingga 2020 AS bertanggung jawab atas 37 persen penjualan senjata di seluruh dunia dan menjual senjata ke 96 negara lain. SIPRI melaporkan hampir setengahnya dijual ke Timur Tengah.

Baca Juga: Catat Rekor! Penjualan Senjata Dunia Melandai dalam Periode 2016-2020 karena...

Penjualan senjata pada periode tersebut naik 15 persen dibandingkan periode 2011 hingga 2015. SIPRI menambahkan, volume penjualan senjata dalam lima tahun terakhir cukup stabil, turun sekitar 0,5 persen dibandingkan periode 2011-2015.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah periode pertumbuhan pesat penjualan senjata selama dua dekade terakhir sudah berakhir," kata peneliti senior program belanja senjata dan militer SIPRI, Pieter Wezeman seperti dikutip dari Charlotte Observer, Senin (15/3/2021).

Volume penjualan senjata pada 2020 turun 16 persen tetapi SIPRI curiga hal itu hanya disebabkan karena fluktuasi pasar atau pandemi virus corona. Ada gangguan terhadap rantai distribusi penjualan senjata tapi sebagian besar pesanan dicatat sebelum 2020.

"Sejumlah negara membuat kesepakatan signifikan selama pandemi," kata Wezeman.

Ia mencontohkan Polandia, Jepang, dan Jerman yang memesan pesawat tempur dalam jumlah besar pada 2020. Setengah ekspor senjata AS dikirimkan ke Timur Tengah terutama ke Arab Saudi yang menyumbang seperempat dari total ekspor senjata AS.

Wezeman mengatakan, belum diketahui apakah pemerintah Presiden AS Joe Biden akan merevisi ekspor senjata ke Arab Saudi. Walaupun, Washington sudah memberi sinyal akan mengambil sikap yang lebih tegas dalam mengekspor bom kendali yang digunakan dalam perang di Yaman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: