Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kudeta Militer Harus Dibayar Mahal, Lebih dari 130 Rakyat Myanmar Gugur

Kudeta Militer Harus Dibayar Mahal, Lebih dari 130 Rakyat Myanmar Gugur Kredit Foto: AFP
Warta Ekonomi, Yangon -

PBB mengatakan sebanyak 138 pengunjuk rasa tewas sejak aksi protes menentang kudeta militer di Myanmar berlangsung. PBB mengecam aksi kekerasan terhadap massa demonstran yang terus berlanjut.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengungkapkan, dari total 138 demonstran yang tewas, sebanyak 56 di antaranya terbunuh pada Sabtu dan Ahad pekan lalu di Yangon.

Baca Juga: Junta Rilis Pernyataan Darurat Militer di Enam Kota Myanmar

"Kita melihat akhir pekan yang penuh dengan pertumpahan darah," kata Dujarric pada Senin (15/3).

Dujarric pun menyoroti masih berlanjutnya tindakan represif aparat keamanan Myanmar terhadap para demonstran.

"Guterres mengutuk keras kekerasan yang sedang berlangsung terhadap pengunjuk rasa damai dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang paling dasar dari rakyat Myanmar," ujarnya.

Dujarric kembali menyerukan komunitas internasional untuk menunjukkan solidaritas kepada rakyat Myanmar dan aspirasi demokrasi mereka.

Pekan lalu pelapor khusus PBB untuk HAM di Myanmar Tom Andrews telah mengisyaratkan bahwa militer Myanmar berpotensi melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: