Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putri Mahkota Miliarder Teknologi China Ini Terus Lawan Amerika di Meja Hijau

Putri Mahkota Miliarder Teknologi China Ini Terus Lawan Amerika di Meja Hijau Kredit Foto: REUTERS/Sergio Perez
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tim hukum Kepala Keuangan Huawei, Meng Wanzhou berusaha mencari lebih banyak bukti guna membantah tuduhan penipuan dari pemerintah AS sebagai upaya terakhir mencegah ekstradisi Meng ke Amerika Serikat (AS).

Melansir Reuters, Selasa (16/3/2021), setelah menjalani proses hukum 2 tahun, kasus Meng memasuki tahap terakhir; mengarah pada keputusan ekstradisi dari Associate Chief Justice Heather Holmes di Mahkamah Agung, British Columbia; menunggu persetujuan menteri kehakiman federal.

Pengacara pembela Meng, Frank Addario berpendapat, AS salah mengartikan potensi risiko dari HSBC. "Pernyataan tersumpah dari akuntan Huawei akan menunjukkan, AS salah mengartikan risiko dalam permintaan mengekstradisi Meng," ujarnya.

Baca Juga: Bitcoin 'Lelah' Habis Cetak Rekor Tertinggi, Kini 'Istirahat' di Harga Rp867 Jutaan

Baca Juga: Oppo Find X3 Pro: Spesifikasi Lengkap dan Harga

Penangkapan Meng pada Desember 2018 di Kanada terjadi karena AS menuduh Huawei menipu HSBC tentang transaksi bisnis Huawei di Iran; menyebabkan bank itu melanggar sanksi AS. Sejak saat itu, Meng menjadi tahanan rumah di Vancouver dan mengklaim tidak bersalah.

Jaksa Kanada, Robert Frater mengatakan, "Catatan kasus AS tak menuduh bank itu kehilangan uang sehingga pemerintah tak perlu menunjukkan kerugian finansial guna membuktikan bank itu terkena risiko."

Dalam putusan pekan lalu, Holmes meminta permintaan bukti pernyataan itu. Ia memutuskan, kesaksian karyawan bank lebih tepat daripada sidang ekstradisi.

Mulai Rabu (17/3/2021), pengadilan akan mendengarkan argumen mengenai tuduhan yang menyebut pihak berwenang Kanada dan AS salah langkah hukum sejak penangkapan awal sehingga harus ada pembatalan ekstradisi, menurut pengacara Meng.

Meng sendiri merupakan putri pendiri Huawei, Ren Zhengfei; salah satu miliarder teknologi yang berasal dari China.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: