Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP & Mega Dibawa-bawa ke Konflik Demokrat, Hasto Marah Besar!

PDIP & Mega Dibawa-bawa ke Konflik Demokrat, Hasto Marah Besar! Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi -

Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara, Moeldoko, dikabarkan bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk meminta dukungan. Mendengar partai dan ketumnya dibawa-bawa pada konflik Partai Demokrat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun marah. Menurutnya, Mega tidak pernah bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan itu.

Kabar pertemuan Moeldoko dan Mega diungkap Koran Tempo, kemarin. Berita yang berjudul “Mantan Panglima Sowan ke Ibu Mega” itu, isinya menceritakan Moeldoko melakukan pertemuan dengan Mega dalam rangka lobi-lobi untuk mendapatkan legitimasi dari partai banteng.

Pertemuan keduanya disebutkan dilakukan di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (10/3) lalu. Dalam pertemuan itu, Moeldoko tidak datang sendiri. Melainkan ditemani beberapa orang. Salah satunya Jhoni Allen Marbun, yang kini didapuk sebagai Sekjen Partai Demokrat versi KLB.

Baca Juga: Teriak Kudeta terhadap AHY Bukan Sandiwara, Demokrat: Indonesia Lagi Beneran Genting!

Tempo juga menyebutkan, Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sudah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Selasa (9/3). Pertemuan dilakukan tertutup.

Tidak lama setelah berita ini ramai, Hasto membantahnya. “Pertemuan tersebut sama sekali tidak terjadi,” tegas Hasto, kepada wartawan, kemarin.

Menurut Hasto, seluruh kader PDIP diajarkan untuk tidak pernah melakukan intervensi terhadap urusan rumah tangga partai politik lain. Karena partainya juga pernah merasakan tidak enaknya kedaulatan partai diintervensi oleh kekuasaan era Orde Baru. Hingga kantornya diserang dan Ketumnya dikhianati.

“Namun pada saat yang sama kami lebih memilih langkah konsolidasi, menyatu dengan rakyat, membangun keyakinan,” imbuhnya.

Keyakinan yang dimaksud adalah prinsip Satyam Eva Jayate. Yang artinya, kebenaran akan menang pada akhirnya. Keyakinan ini pula yang mendorong PDIP terus menempuh jalur hukum, ideologi, kerakyatan dan kebenaran yang bertumpu pada Pancasila, UUD 1945.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: