Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Universitas Pertamina Genjot Inovasi Bidang EBT

Universitas Pertamina Genjot Inovasi Bidang EBT Kredit Foto: Universitas Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cita-cita pemerintah Indonesia untuk mewujudkan ketahanan energi nasional melalui penggunaan energi baru terbarukan (EBT) nampaknya mulai menemui titik terang.

Meskipun pada tahun 2020 capaian bauran EBT baru mencapai 11,51%, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimis angka tersebut akan naik menjadi 23% pada tahun 2025 mendatang. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengejar target ini adalah dengan meningkatkan jumlah inovator dan entrepreneur di bidang EBT.

Baca Juga: Janji Pertamina ke DPR untuk Berdayakan Masyarakat Riau di Blok Rokan

Mendukung hal tersebut, kampus energi dan bisnis Universitas Pertamina (UP) terus mendorong inovasi EBT. Salah satunya melalui kerja sama penelitian dengan Innovation and New Venture (INV), PT Pertamina (Persero) terkait metode LFPS untuk mendeteksi keberadaan fluida pada reservoir geothermal. Kerja sama riset ini melibatkan beberapa dosen UP yakni Sandy Kurniawan, Agus Abdullah, dan Dicky Ahmad Zaky, serta beberapa mahasiswa UP dari program studi Teknik Geofisika.

Erwin Fernanda, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek tersebut mengatakan bahwa penelitian ini membantunya memahami pembelajaran yang ia dapatkan di kelas, khususnya dalam bidang seismologi. "Saya berterima kasih kepada universitas karena telah memberikan kesempatan untuk meningkatkan hard skill saya sehingga kedepan saya yakin akan cepat beradaptasi dengan dunia kerja," imbuhnya.

Rektor UP, Prof. I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Ph.D. dalam wawancara daring, Selasa (16/03) menambahkan bahwa melalui kedekatan UP dengan industri energi, mahasiswa dibekali dengan pengalaman belajar di laboratorium yang lebih nyata, yakni lokasi proyek. "Saat ini, Universitas Pertamina telah memiliki mata kuliah wajib Pengantar Teknologi dan Bisnis Energi. Praktiknya, bisa dilakukan di Center of Excellence bidang EBT," lanjutnya.

Dalam hal pengembangan EBT, Prof Wirat menambahkan, sejak tahun 2016 Universitas Pertamina telah memasang 100 unit panel surya yang menghasilkan 10 kilowatt per-peak. Dan dua buah wind turbine yang menghasilkan 200 watt per-peak. Kedua alat ini diletakkan di atap Gedung Griya Legita dan telah mengakomodir kebutuhan listrik di gedung.

Selain itu, dengan komposisi tenaga pendidik dari akademisi maupun praktisi yang berlatar belakang industri, Universitas Pertamina juga mendorong peningkatan penelitian terapan hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa. Menurut Prof Wirat, hal ini dilakukan agar mahasiswa lebih siap terjun ke dunia kerja nantinya.

"Pengembangan EBT pasti membuka peluang serapan tenaga kerja yang cukup besar. Oleh karenanya, kami akan mempersiapkan lulusan yang tidak hanya pandai secara keilmuan namun juga fasih dalam hal praktis,” sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: