Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO Dorong Uni Eropa Tetap Gunakan Vaksin AstraZeneca karena...

WHO Dorong Uni Eropa Tetap Gunakan Vaksin AstraZeneca karena... Kredit Foto: Reuters/Denis Balibouse
Warta Ekonomi, Jenewa -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Eropa harus tetap menggunakan vaksin buatan AstraZeneca. WHO menyebut, manfaat vaksin AstraZeneca jauh lebih besar daripada risikonya.

Direktur Eropa WHO, Hans Kluge mencatat bahwa regulator obat-obatan Eropa sedang menyelidiki sejumlah kecil kasus pembekuan darah yang terjadi di beberapa negara Eropa, yang telah mendorong sekitar selusin pemerintah negara Uni Eropa (UE) untuk menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Suntikan Dosis Pertama, Taiwan Bakal Pakai Vaksin AstraZeneca

"Sampai saat ini, kami tidak tahu apakah beberapa atau semua kondisi disebabkan oleh vaksin atau oleh faktor kebetulan lainnya," katanya dalam sebuah pernyataan.Baca juga: Termasuk Indonesia, Negara-negara Ini Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca

"Namun, untuk saat ini, manfaat vaksin AstraZeneca masih jauh lebih besar daripada risikonya dan penggunaannya harus terus berlanjut, untuk menyelamatkan nyawa," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (18/3/2021).

Badan Obat Eropa atau EMA) sejauh ini mengatakan tidak menemukan hubungan sebab akibat antara vaksin dan laporan pembekuan atau pembekuan darah.

Terlepas dari jaminan ini, setidaknya 13 negara anggota UE, termasuk Jerman, Prancis, dan Italia, telah menangguhkan penggunaan tembakan itu sambil menunggu hasil penyelidikan EMA yang lebih lengkap, diharapkan akan selesai pada hari ini.

Kluge mengatakan, mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan publik adalah "penting".

"Kami perlu memperbarui kepercayaan, jika hilang, untuk memulihkannya - terutama untuk AstraZeneca. Pada dasarnya kita melakukan ini dengan transparansi, jadi komunikasi sejak hari pertama sangat penting. Nomor dua menunjukkan empati kepada rakyat. Dan nomor tiga adalah menjadi kompeten," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: