Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KOL Stories x Gemathebillionaire: Dompet Tipis, Emang Bisa Buka Bisnis?

KOL Stories x Gemathebillionaire: Dompet Tipis, Emang Bisa Buka Bisnis? Kredit Foto: Instagram Gema Goeyardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketika ingin mulai membuka usaha pasti kebanyakan orang akan terbentur dengan modal awal usaha. Memang, memulai menjalankan bisnis dari awal merupakan tantangan besar yang akan dihadapi oleh setiap calon pengusaha. Membangun suatu bisnis bukanlah suatu hal yang mudah, terlebih jika memulainya dari nol. Kemudian ditambah dengan modal yang tidak besar.

Mendapat keuntungan besar yang lahir dari modal usaha minim memang menjadi harapan kebanyakan orang. Selain bisa menjalankan usaha dengan mudah, keuntungan besar bisa didapat sambil bersantai. Namun, usaha tersebut perlu dikelola dan ditekuni dengan baik supaya tidak blunder dari harapan.

Baca Juga: KOL Stories x Rivan Kurniawan: Cara Cari Saham Murah Tapi Gak Murahan

Untuk itu, Warta Ekonomi mengajak Presiden dan Pendiri di PT Astronacci International Gema Goeryadi yang dikenal lewat akun instagram @gemathebillionare ini untuk membahas terkait dengan topik Dompet Tipis, Emang Bisa Buka Bisnis?.

Gema memperoleh gelar dokter di bidang keuangan dan telah menjadi analis teknikal selama lebih dari 10 tahun. Sebagai analis teknikal profesional, ia telah bekerja di perusahaan sekuritas internasional dengan pencapaian signifikan bagi investor ritel dan investor institusi.

Sebagai seorang pengusaha, menurut Anda seperti apa melihat kondisi ekonomi saat ini? Apakah yang menjadi catatan Anda?

Saat ini semua orang pasti berpikir ingin menjadi pengusaha, namun banyak orang yang takut melangkah karena mereka pikir harus membutuhkan modal yang cukup besar. Astronacci berdiri di tahun 2008 dengan modal Rp30 juta. Jadi untuk memulai suatu usaha, Anda tidak perlu modal yang besar.

Banyak orang yang salah, seperti tidak punya modal, kemudian dia berutang. Tidak banyak usaha yang dapat kalian mulai dengan berutang karena dengan berutang akan start dari minus, belum lagi dengan bunganya. Sedangkan profit kita tidak setara dengan bunganya. Sementara Anda setiap bulannya harus membayar cicilan plus bunganya. Tentunya hal ini akan menjadi beban bagi Anda.

Saat ini, Anda bisa mulai menjadi pengusaha dengan modal yang kecil. Dengan adanya internet, networking, kemudian grup media sosial, maka Anda bisa punya peluang untuk memasarkan sesuatu menggunakan digital marketing. Jadi modal itu tidak perlu besar, karena yang terpenting adalah kalian sudah tahu apa bisnis Anda, sektornya sudah benar, hulu dan hilir bisnis tersebut, aftersales-nya juga diperhatikan, dan itu dapat berjalan dengan bantuan internet.

Pengusaha bukan hanya soal omzet, tapi juga soal mindset. Bagaimana agar memiliki mindset seorang pengusaha?

Jadi seperti ini. Misalnya Anda membuka bisnis kuliner seperti restoran. Saya selalu analogikan seperti ini, semisal Anda malas untuk belajar trading, sudahlah Anda jual martabak saja. Mengapa? Karena martabak merupakan snack favorit masyarakat Indonesia. Bisnis martabak itu mudah, buka di pinggir jalan pun bisa menghasilkan minimal Rp20-30 juta. Tetapi hal itu juga memerlukan skill seperti cara membuat martabak yang enak, harus bisa memilih bahan makanan, harus bisa memilih vendor bahan baku terbaik, dan seterusnya.

Artinya, jika kita ingin sukses dalam bisnis, nomor satu adalah memilih bisnis yang semua orang akan membutuhkannya. Siapa orang Indonesia yang tidak suka martabak? Itu bisnis yang menguntungkan dan Anda juga harus commit. Itu berarti Anda harus tingkatkan terus skill Anda, bukan hanya bergantung pada market yang bagus namun meninggalkan skill-nya. Pelajari hal-hal seputar marketing mix seperti product, price dan promotion.

Jadi, konsep seperti itu perlu Anda perhatikan. Selain itu, Anda juga perlu memerhatikan kemampuan Anda dalam membuat produk yang bagus, kemudian memperkenalkan dan meningkatkan brand awareness Anda di tengah masyarakat, dan bagaimanapun caranya produk Anda harus bisa berguna untuk orang lain. Ini semua merupakan rangkaian mindset atau pola pikir untuk menjadikan bisnis Anda raksasa dan dibutuhkan orang banyak.

Mengapa penting untuk memiliki mindset pengusaha?

Jadi, bisnis itu memerlukan skill dan integritas. Keduanya saling dibutuhkan dan merupakan bagian dari mindset pengusaha. Kemudian, Anda juga perlu tahu cara menjualnya. Jika produk Anda bagus tetapi tidak bisa menjual kepada market yang tepat maka kalian tidak akan pernah menjual sesuatu.

Saya sering mengajarkan untuk berjualan tanpa berjualan. Seorang pebisnis biasanya ia berjualan tanpa berjualan. Artinya, kita tidak menyuruh orang untuk membeli, tetapi kita akan memperlihatkan bahwa kebutuhan mereka. Karena pelanggan mempunyai anxiety dan desire maka harapannya produk Anda bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Dalam membuat suatu produk harus mempunyai ilmu, apakah itu di bidang jasa atau manufaktur, atau jika itu di makanan maka buatlah makanan yang bagus, enak, dan top class. Jika bisnis sudah dikuasai oleh kartel, Anda tidak akan mungkin menguasai di zona itu karena jaringannya sudah diblok.

Pilihannya hanya dua, Anda main di layer kedua dan ketiga atau Anda akan pindah ke bisnis yang lain. Karena percuma jika Anda tidak bisa menjadi sebuah brand yang memiliki market share yang besar, maka diferensiasi itu perlu agar Anda bisa mengambil ceruk baru atau niche market yang lainnya. Oleh karena itu, pandailah untuk melihat diferensiasi kita. Jika kita tidak bisa membuat sesuatu yang berbeda, ya sudah pindah ke bisnis yang lain, jangan memaksakan diri.  

Adakah pesan bagi para pengusaha yang tengah merintis usahanya agar bisa sukses?

Jadi tipsnya hanya satu, Anda harus happy dengan semua yang Anda kerjakan. Prinsipnya, setiap kali Anda menciptakan atau membuat sesuatu, pastikan pembeli Anda hidupnya akan menjadi lebih baik ketika membeli barang dari Anda.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: