Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

AS-Rusia Menegang, Kremlin Jawab Kemungkinan Perang Dingin Teranyar

AS-Rusia Menegang, Kremlin Jawab Kemungkinan Perang Dingin Teranyar Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Warta Ekonomi, Moskow -

Kremlin mengatakan bahwa Rusia selalu mengharapkan yang terbaik tetapi bersiap untuk yang terburuk. Pernyataan itu dilontarkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov saat ditanya tentang kemungkinan Perang Dingin baru antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

Hubungan diplomatik kedua negara merosot ke level terendah minggu ini setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mengira Presiden Vladimir Putin adalah "pembunuh" dalam sebuah wawancara yang mendorong Rusia menarik duta besarnya untuk Amerika Serikat. Putin kemudian menantang Biden untuk berdebat secara live dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Bos Pentagon Mampir ke India, Singgung-singgung Rudal S-400 Rusia

Peskov mengatakan bahwa tawaran Putin tetap terbuka dan Putin dapat melakukan kapan saja yang sesuai untuk Biden, meskipun tawaran itu tidak akan tetap di atas meja untuk waktu yang tidak ditentukan.

"Putin mengatakan bahwa terlepas dari segalanya, tidak ada gunanya bermain di diplomasi megafon dan duri perdagangan. Ada gunanya melanjutkan hubungan," kata Peskov seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/3/2021).

Saat ditanya tentang Perang Dingin baru antara kedua negara.

"Kami, tentu saja, selalu berharap yang terbaik, tetapi selalu siap untuk yang terburuk. Mengenai Rusia, Presiden Putin dengan jelas telah menyatakan keinginannya untuk melanjutkan hubungan," tegasnya.

"Tapi tentu saja, kami tidak bisa tidak memperhitungkan komentar Biden," ujarnya, mengacu pada wawancara Biden dengan siaran ABC News, Rabu lalu.

Di dalamnya, Biden mengatakan "Saya yakin" ketika ditanya apakah dia yakin Putin adalah seorang pembunuh, yang mendorong Putin mengutip nyanyian taman bermain anak-anak Rusia sebagai tanggapan yang mengatakan "dia yang mengatakannya, dia yang melakukannya".

Biden juga menggambarkan Putin tidak memiliki jiwa dalam wawancara, dan mengatakan bahwa pemimpin Rusia itu akan membayar harga untuk tuduhan campur tangan dalam pemilihan presiden AS November 2020, sesuatu yang dibantah Kremlin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: