Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nggak Terima Anak SBY Dikata-katain Bau Kencur, Petinggi Demokrat Serang Ruhut PDIP: Miskin...

Nggak Terima Anak SBY Dikata-katain Bau Kencur, Petinggi Demokrat Serang Ruhut PDIP: Miskin... Kredit Foto: Instagram/ruhutp.sitompul
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ossy Dermawan, langsung bereaksi menanggapi pernyataan mantan kadernya yang kini menjadi politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul.

Ossy pun langsung menyerang Ruhut yang diketahui ikut merespons podcast Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang dinilai sangat berlebihan.

"Miskin harta jauh lebih bermartabat dibandingkan miskin etika," cuitnya mengomentari cuitan Ruhut Sitompul di Twitter seperti dilihat di Jakarta, Sabtu (20/3/2021).

Baca Juga: SBY Sentil Keadilan Datang Terlambat, Pengamat: Ekspresi Hadapi Situasi Demokrat

Diketahui sebelumnya, Ruhut pun ikut menanggapi tulisan dan video podcast Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjudul Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Terlambat, Tapi Pasti menyita perhatian banyak pihak.

"Pak SBY di podcast ibarat menepuk air didulang terpercik muka sendiri itulah yang dilakukan kader-kader Demokrat sekarang dan ketumnya AHY masih bau kencur suka memfitnah, pembunuhan karakter, berita bohong, tipu muslihat lahirlah KLB Sibolangit Ketum PD Pak Moeldoko Sekjen JAM Merdeka," cuit Ruhut Sitompul di akun Twitternya @ruhutsitompul, Jumat (19/3/2021).

Dalam video tersebut, Ketua Majelis Tinggi Partai DemokratSusilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara tentang 'sahabat' yang sangat melukainya.

"Perbuatan dan perlakuan sejumlah 'sahabat' yang sangat melukaiku. Juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya. Sesuatu yang tak pernah kubayangkan bahwa itu bakal terjadi," ucap SBY.

Baca Juga: Sabar Mas AHY, Bapaknya yang Curhat, Eh Anda yang Habis Dikata-katain, Tukang Tipu Sih...

Gambar SBY mengenakan pakaian warna ungu menghiasi background video tersebut. Di belakangnya, terlihat hamparan bintang. Di pojok kanan atas tertulis judul videonya.

"Kebenaran dan keadilan datangnya sering lambat, tapi pasti," begitu kalimat pembuka dalam video tersebut. Lalu, SBY bercerita tentang kondisi Cikeas seperti kota mati dan mencekam. Kemudian, dia juga kembali mengingat almarhum Ibu Ani.

Kemudian, SBY ngomong soal cobaan yang sedang dialaminya. SBY juga mengungkit adanya sejumlah sahabat yang telah melukai orang-orang yang mencintai dan berjuang di sebuah partai politik.

"Dalam kekuatan iman yang kumiliki, aku bertanya kepada Sang Pencipta, juga mengadu, mengapa cobaan ini mesti datang seperti ini. Perbuatan dan perlakuan sejumlah sahabat yang sangat melukaiku, juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya," katanya.

Baca Juga: Makin Ketahuan Belangnya SBY, Nggak Kebayang... Masa Eks Petinggi FPI Mau Ngebelain AHY

Selanjutnya, SBY mengungkit praktik politik yang menghalalkan segala cara dengan menggunakan kekuasaan. "Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika, dan budi pekerti. Juga bertentangan dengan sifat keperwiraan dan kekesatriaan," ujarnya.

SBY sedih, Partai Demokrat yang didirikan, serta pernah dipimpin dan dibesarkannya, diacak-acak. Padahal, saat kuasa ada di dalam tangannya, SBY mengaku tidak pernah melakukan hal tak terpuji seperti itu.

"Tapi, itulah hidup. Itulah takdir. Itulah dunia kita. Namun, kau tak perlu berkecil hati. Tidakkah kau telah melalui berbagai cobaan dan ujian, dan kau mampu mengatasinya? Ingat bersama kesukaran ada kemudahan. Setiap masalah ada solusinya," SBY menghibur dirinya.

SBY menyinggung era politik sekarang. Menurutnya, politik sekarang banyak fitnah, pembunuhan karakter, berita bohong serta muslihat dan tipu daya. Banyak yang berduka dan menjadi korban.

"Terkadang uang dan kekuasaan menyatu, menjelma menjadi kekuatan maha dahsyat yang bisa melindas dan menggilas siapa saja. Menghalalkan segala cara bukanlah sebuah aib dan pertanda matinya etika," ujarnya.

Video yang terlihat penuh kesyahduan itu ditutup dengan kalimat harapan dan doa. "Kepada Mu aku berserah diri dan kepada-Mu aku memohon pertolongan." Di kanan video tertulis, Cikeas, 15 Maret 2021, di kiri foto SBY menunduk sambil mengangkat kedua tangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: