Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh! Analis Junior Bank Investasi Ini Kerja 95 Jam per Minggu

Duh! Analis Junior Bank Investasi Ini Kerja 95 Jam per Minggu Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei Goldman Sachs menyebut, lingkungan kerja bank investasi adalah yang terburuk. Mengapa? Sebab analis junior bekera rerata lebih dari 95 jam per minggu, lalu mendapat perlakuan tak pantas.

Dikutip dari CNN Business, Sabtu (20/3/2021), survei tersebut dilakukan 13 analis tahun pertama Goldman Sachs. Mereka mengungkapkan hanya tidur lima jam dalam sehari dan mayoritas dari mereka merasa kesehatan mental memburuk sejak mulai bekerja di Goldman Sachs.

100% responden mengatakan jam kerja mereka merusak hubungan mereka dengan teman dan keluarga. Sekitar tiga perempat analis mengatakan bahwa mereka merasa telah menjadi korban pelecehan di tempat kerja dan telah mempertimbangkan untuk mencari bantuan untuk masalah kesehatan mental.

Baca Juga: Soal Dugaan Penghinaan Rizieq ke Jaksa, Mahfud MD: Bukan Ranah Pemerintah

"Tubuh saya secara fisik sakit sepanjang waktu dan secara mental saya berada di tempat yang sangat gelap," tulis seorang analis dalam survei tersebut.

Selain itu, mayoritas analis merasakan tekanan “tenggat waktu yang tidak realistis” dan merasa terkucilkan di dalam rapat. Para analis tersebut sebelumnya mengharapkan jam kerja tepat 9-5, namun hal tersebut tidak terjadi bahkan mereka memohon jam kerja mereka bisa dibatasi 80 jam seminggu.

Pihak bank mengaku telah mendengarkan kekhawatiran karyawannya dan sedang membahas solusi terbaik dari permasalahan tersebut.

"Kami menyadari bahwa orang-orang kami sangat sibuk, karena bisnis kuat dan volume berada pada level bersejarah. Setahun setelah COVID-19, orang-orang dapat dimaklumi cukup tegang, dan itulah mengapa kami mendengarkan kekhawatiran mereka dan mengambil banyak langkah untuk mengatasinya," tutur manajemen bank.

Goldman Sachs dan bank-bank Wall Street lainnya, terkenal dengan gaji dan bonus yang sangat tinggi. Keluhan dalam survei tersebut bertentangan dengan citra yang lebih santai yang ingin ditampilkan oleh bank-bank Wall Street dalam beberapa tahun terakhir. Bank-bank tersebut telah melonggarkan ketentuan berpakaian formal dan kebijakan cuti diperluas.

Bank tersebut juga memiliki kebijakan “Saturday Rule”, di mana para bankir junior keluar dari kantor Jumat pukul 9 malam sampai Minggu pukul 9 pagi. Namun sayangnya analis junior mengungkapkan kebijakan tersebut tidak selalu diterapkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: