Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Riset Terbaru, Sikap Anti-Zionis Terus Mengakar di Kampus-kampus AS

Riset Terbaru, Sikap Anti-Zionis Terus Mengakar di Kampus-kampus AS Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlo Allegri
Warta Ekonomi, Washington -

Manifestasi dari sikap anti-Zionisme di universitas di Amerika Serikat (AS) telah meningkat secara drastis dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Institut Studi Keamanan Nasional (INSS) Universitas Tel Aviv.

Penulis studi itu, Miriam Elman, mengatakan anti-Zionisme telah terwujud dalam berbagai cara, termasuk menempelkan selebaran anti-Zionis yang menuduh orang-orang Yahudi secara diam-diam menyusup ke pemerintah.

Baca Juga: Ribuan Rakyat Israel Desak Netanyahu Segera Resign dari Jabatannya karena...

Elman mengatakan, kampanye rutin anti-Israel yang menyerukan untuk memboikot, melepaskan dari dan memberi sanksi kepada Israel ditampilkan di ratusan kampus, termasuk beberapa kampus paling bergengsi di AS dan kampus dengan pendaftaran siswa Yahudi yang tinggi.

"Israel terus di delegitimasi dan dicap sebagai negara paria," ujarnya, seperti dilansir Anadolu Agency.

Banyak siswa memandang siswa Yahudi, sebagian besar dari mereka mendefinisikan diri sebagai Zionis menurut penulis, sebagai imperialis, rasis dan bahkan Nazi, dan supremasi kulit putih.

Studi tersebut mengatakan beberapa siswa dianggap menyimpan keyakinan Zionis dan mereka yang mengidentifikasi diri dengan Israel telah ditanyai tentang kesesuaian mereka untuk melayani dalam posisi kepemimpinan.

Menurut penelitian tersebut, jumlah mahasiswa Amerika yang mendukung gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) telah meningkat setelah pembunuhan George Floyd pada tahun 2020 yang memperkuat persekutuan antara pendukung BDS dan gerakan Black Lives Matter.

BDS adalah gerakan yang dipimpin Palestina, yang terinspirasi oleh gerakan anti-apartheid Afrika Selatan yang menuntut kebebasan, keadilan, dan kesetaraan bagi warga Palestina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: