Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Decentralized Finance (DeFi)?

Apa Itu Decentralized Finance (DeFi)? Kredit Foto: Unsplash/Stanislaw Zarychta

Agar infrastruktur keuangan yang sekarang dapat berfungsi, ada ketergantungan yang berlebihan pada otoritas terpusat. Tanpa tata kelola, aturan, regulasi, dan jangkauannya, tidak mungkin diterapkan di beberapa daerah, terutama di tempat-tempat di mana penciptaan dan distribusi keuangan sangat kurang atau tidak memadai.

Selain itu, otoritas terpusat memegang kekuasaan untuk menghapus akun atau memblokirnya jika dianggap tidak sesuai. Sensor mungkin diperlukan dalam beberapa kasus tertentu, tetapi dalam banyak kasus, hal itu akan membatasi dan menyulitkan pengguna.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, elemen kunci lain dari DeFi adalah decentralized application (dApps). DApps memungkinkan suatu lembaga keuangan membuat aplikasi fungsional di blockchain publik dan memastikan bahwa siapa pun dapat berinteraksi dengannya dengan mematok biaya per-interaksi.

Sistem Keuangan Tradisional vs. Desentralisasi Finance (DeFi)

Apa yang membuat keuangan tradisional dan desentralisasi finance (DeFi) berbeda? Perbedaan utamanya adalah cara kerjanya.

Sistem keuangan tradisional bekerja secara terpusat atau sentralisasi, dan ini membawa ketidakefisienan dan ketidakamanan. Risiko keamanan tetap ada dalam sistem keuangan tradisional saat ini. Kejahatan dunia maya juga mengalami peningkatan karena tidak adanya evolusi teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan. Sebagian besar transaksi berisiko untuk dapat diretas. Semua ini membawa risiko finansial dan data.

Untuk itu, DeFi akan memastikan bahwa masalah diperbaiki sampai batas tertentu. Pada intinya, DeFi menggunakan blockchain publik, yang berarti tidak bergantung pada sistem atau entitas terpusat. Ini dapat bekerja tanpa membutuhkan infrastruktur yang tepat.

Selain itu, ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari decentralized finance, antara lain:

Tidak memerlukan izin: Blockchain publik tidak memerlukan izin orang lain untuk bergabung dan berinteraksi. Ini membuat mereka menjadi pilihan yang bagus untuk implementasi secara global. DeFi juga memastikan bahwa masalah ketimpangan dapat diperbaiki.

Program terdesentralisasi: DeFi menjalankan sistem keuangan tanpa otoritas pusat, karena data disimpan di antara berbagai node dalam jaringan.

Transparansi: Blockchain publik juga transparan kepada para pengguna atau pengaksesnya.

Contoh decentralized finance dari luar negeri Rainier AG. Ini adalah perusahaan manajemen aset independen yang menggunakan cryptocurrencies untuk mengeruk keuntungan. Mereka telah membentuk platform perdagangan STO yang tepat bersamaan dengan platform perdagangan untuk cryptocurrency. Saat ini mereka sedang bekerja untuk meningkatkan ekosistem mereka dengan menawarkan berbagai layanan baru di sektor keuangan crypto.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: