Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Strategi BUMN Pertani Jaga Harga Jagung Petani Agar Tak Anjlok

Ini Strategi BUMN Pertani Jaga Harga Jagung Petani Agar Tak Anjlok Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertani bersama perwakilan pemerintah Madiun dan petani setempat melakukan panen corporate farming jagung di kawasan Desa Wonorejo, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jumat, 19 Maret 2021.

Hal tersebut merupakan kegiatan piloting yang diinisiasi oleh PT Pertani (Persero) dalam memberikan solusi bagi para petani dalam memenuhi kebutuhan budidaya dan menjaga harga beli jagung melalui jaminan opkup.

Baca Juga: Ekspor Pertanian Tembus Rp140 Miliar, Erick Thohir: Go Global, Semoga Ikhtiar

"Ketika harga jatuh kita tetap menjaga agar petani makmur, apabila naik kami jaga dengan harga yang mengikuti pasaran, yang kedua ketika petani kesulitan tentang benih pupuk kita membantu support kebutuhan petani, termasuk jaminan opkup/menampung hasil panen jagung dari petani," kata Maryono dalam keterangan tertulis, Senin (22/3/2021).

Adapun, corporate farming jagung tersebut dilakukan di lahan 40 hektar dengan rata-rata hasil panen 7 ton per hektar. Sistem yang diterapkan di Madiun ini ialah sistem kemitraan terhadap petani, dimana biaya sarana produksi serta upah para petani dan hasil panen disediakan dan difasilitasi oleh PT Pertani (Persero).

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sodik Hery Purnomo mengungkapkan rasa syukurnya atas keterlibatan PT Pertani (Persero) dalam corporate farming jagung.

Hal tersebut dinilai dapat membantu kesejahteraan para petani jagung di Madiun.

"Dinas Pertanian tidak bisa bekerja sendiri, saya senang bermitra dengan PT Pertani karena skema corporate farming selama ini kami tunggu-tunggu untuk mensejahterakan petani melalui penanganan terpadu dari hulu ke hilir," kata Sodik, Senin (22/3/2021).

"Ditargetkan, perluasan corporate farming jagung menjadi 500 hektar di 2 kecamatan Kabupaten Madiun. Dinas berharap kerjasama bisa diperluas untuk komoditi kakao dan kopi," tambah Sodik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: