Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ramai-ramai Beli Baju Oblong untuk Ngeledek AS, Rakyat China: Bisnis Patriotik

Ramai-ramai Beli Baju Oblong untuk Ngeledek AS, Rakyat China: Bisnis Patriotik Kredit Foto: Antara/REUTERS/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Beijing -

Diplomat senior China Yang Jiechi menyampaikan sejumlah pernyataan menohok Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken saat pertemuan resmi kedua negara di Alaska, AS, pada 18 Maret lalu. Kini, kaus oblong, payung, tas tangan, korek api, dan casing ponsel yang berisikan kutipan Jiechi menjadi barang yang paling banyak dicari di situs jual beli China.

Dalam pertemuan itu diketahui, Yang mengecam kebijakan luar negeri, praktik demokrasi, dan perdagangan AS. Sejumlah pernyataan menohok itu disampaikan Yang sebagai balasan atas sejumlah tanggapan tajam dari Blinken.

Baca Juga: Pengumuman, Filipina Mulai Buka Suara Usir 220 Kapal China dari LCS

Sejumlah pernyataan Yang kini menjadi kutipan populer yang melekat pada item-item di situs jual beli daring. Misalkan, ungkapan Chinese people won’t swallow this, atau US has no qualification to talk down to China, ada juga Stop interfering in China’s internal affairs.

Item-item dengan tulisan tersebut menjadi populer di platform China seperti Alibaba, Taobao, JD.com, dan Pinduoduo.

"Saya mencintai negara saya, jadi saya harus mendukung patriotisme," kata seorang penjual kaus mengungkapkan alasannya membuat desain kaus dengan kutipan itu kepada Reuters.

Menurut data di Taobao.com, ratusan orang telah membeli kaus yang dicetak dengan pesan Yang untuk Blinken itu. Harganya mulai dari 30 yuan (Rp 66 ribu) hingga 60 yuan. Sedangkan casing ponsel dengan kutipan tersebut dijual mulai dari 12 yuan hingga 40 yuan di Taobao.

Sebagian besar warganet China di Weibo, mikroblog China yang serupa dengan Twitter, mengaku ingin membeli produk-produk tersebut. Sebagian bahkan menyebutnya sebagai "bisnis patriotik yang nyata".

Media sosial China diketahui juga memuat komentar yang memuji cara pejabat China menangani pertemuan tatap muka pertama mereka dengan pejabat dari pemerintahan Presiden Joe Biden.

Di sisi sebaliknya, Washington menggambarkan pembicaraan itu sebagai "keras dan langsung". Sementara delegasi China mengatakan pembicaraan itu tepat waktu dan bermanfaat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: