Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sejumlah Orang di Colorado Didor, Biden Mau Persulit Senjata Api tapi Diganjal Oleh...

Sejumlah Orang di Colorado Didor, Biden Mau Persulit Senjata Api tapi Diganjal Oleh... Kredit Foto: AP Photo

Atas rentetan peristiwa itu, warga menyerukan agar para politikus segera bertindak. Tapi, seruan itu tampak bertepuk sebelah tangan. Partai Republik belum lama ini menentang aturan itu. Partai itu berdalih, bahwa larangan itu merupakan pelanggaran hak warga yang ingin memiliki senjata.

Di bulan ini, DPR AS mengeluarkan dua rancangan aturan terkait kepemilikan senjata. Yak­ni, pemeriksaan latar belakang calon pemilik sebagai upaya untuk mencegah penembakan brutal.

Tapi, rancangan itu tidak mungkin lolos di Senat. Sebab, harus ada 9 Senator Republik yang menyetujuinya. Kendati demikian, Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer ingin membahas kasus kekerasan ber­senjata tersebut di Senat.

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki menambahkan, Gedung Putih sedang mempertimbangkan berbagai alat. Termasuk bekerja melalui undang-undang, hingga perintah eksekutif untuk menangani kekerasan bersenjata.

Larangan Dihapus

Tersangka pembunuhan di Colorado, bernama Ahmad Al Aliwi Alissa, kini dirawat di ru­mah sakit. Dia ditembak petugas menyusul serangan Senin petang di supermarket King Soopers di Boulder, sekitar 50 kilometer barat laut Denver, Colorado.

“Dia didakwa dengan 10 dak­waan pembunuhan pada tingkat pertama dan akan segera dibawa ke penjara Boulder,” kata Kepala Polisi Maris Herold.

Herold juga membacakan satu per satu, nama dari 10 orang yang tewas dalam serangan itu. Pria dan wanita berusia dari 20 hingga 65 tahun. Termasuk Polisi Eric Talley, ayah berusia 51 tahun yang memiliki tujuh anak. Dia merupakan korban pertama dalam peristiwa itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: