Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kilang Plaju Milik Pertamina Berdiri Sejak Zaman Belanda

Kilang Plaju Milik Pertamina Berdiri Sejak Zaman Belanda Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina (Persero) melaporkan jika Kilang Plaju di Sumatera Selatan mampu memproduksi 22 jenis bahan bakar dengan volume sekitar 35 juta barel, pada 2020.

Sekretaris Perusahaan PT Kilang Pertamina Internasinal (KPI) Ifki Sukarya mengatakan, meskipun telah beroperasi lebih dari 100 tahun dan menjadi kilang minyak tertua di Indonesia, produktivitasnya masih tetap tinggi.

Baca Juga: Produksi Kilang Pertamina Lampaui Target, Ketahanan Energi Terjaga

"Sepanjang tahun 2020, Kilang Plaju menghasilkan 22 produk dengan volume total lebih dari 35 juta barel," kata Ifki Sukarya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/3/2021).

Terdapat beberapa produk unggulan Kilang Plaju mulai dari bahan bakar nabati mesin diesel B30, Avtur, Pertamax, Dexlite, Elpiji, Musicool, Breezon, dan Polytam yang merupakan produk petrokimia premium industri plastik.

Ifki mengatakan, kontribusi pajak Kilang Plaju mencapai Rp 180 miliar. Selain untuk negara, kilang ini juga menyumbang pajak senilai sebesar Rp 57 miliar bagi pemerintah daerah.

"Kilang Plaju menjadi salah satu penyumbang pajak daerah terbesar di Palembang dan Sumatra Selatan. Inilah contoh nyata economic footprint, sumbangsih dari kilang Pertamina untuk terus memberikan energi, semangat dan kontribusi dalam membangun negeri,” kata Ifki.

Merujuk sejarah, Kilang Plaju didirikan tahun 1904 oleh perusahaan minyak dari Belanda, yaitu Shell. Kilang Plaju bertugas menampung minyak mentah dari tambang di daerah Prabumulih, Pendopo, dan sekitarnya untuk diolah menjadi bahan bakar siap pakai bagi kendaraan-kendaran militer Belanda.

Ketika perang dunia kedua berkecamuk, kehadiran Kilang Plaju sangat penting karena menjadi kilang minyak terbesar di Asia Tenggara. Pasukan sekutu memanfaatkan Kilang Plaju untuk menggerakkan alat tempur mereka melawan Jepang.

Tahun 1942, pasukan penerjun Jepang menyerbu Kilang Plaju dan berhasil membumihanguskan sebagian kilang.

Setelah Jepang kalah perang, Kilang Platu kembali dikuasi oleh Belanda. Meskipun telah berumur lebih dari satu abad, Kilang Plaju milik Pertamina ini masih produktif menghasilkan produk-produk bahan bakar berkualitas bagi masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: