Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Rocky Gerung Bicara soal Islam

Saat Rocky Gerung Bicara soal Islam Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komentator politik Rocky Gerung berbicara soal nasib Habib Rizieq yang dinilainya menjadi representasi penyingkiran politik Islam oleh negara. Dia merunut akar sejarah dari permusuhan negara melawan gerakan Islam.

"Dalam studi Perbandingan Politik, ini istilah yang digunakan untuk memperlihatkan modus operandi rezim totaliter," kata Rocky di akun Youtubenya.

Dia menilai rezim politik eksklusioner adalah cerminan pemerintahan yang tak suka dengan golongan tertentu karena mengancam peran otoritarianisme negara.

"Ini rezim eksklusioner, Islam ada dan direncanakan untuk disingkirkan. Ada pandangan bahwa Islam itu mayoritas, tapi mau disingkirkan," pungkasnya.

Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengutip pendapat Guru Besar Sosiologi Universitas Amsterdam, Belanda, Prof Wim Wertheim yang menyatakan bahwa politik muslim itu mayoritas, tapi bermental minoritas.

"Saya inget Prof Wertheim juga tentang politik Islam, politik muslim itu mayoritas tapi bermental minoritas. Sejak era kolonial kelompok ini ingin disingkirkan dan berlanjut di era Sukarno yang juga Islam ingin dikendalikan, seperti HMI dan Masyumi dibubarkan dan dia kan favorit ke sosialis komunis," pungkasnya.

"Terus di Orde Baru ada pemikiran soal Islam radikal. Anehnya setelah reformasi cara itu masih dilanjutkan. Dan contoh Habib Rizieq ini bukti negara tidak suka dengan politik Islam," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: