Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kredit PermataBank Tumbuh 9,2% di 2020, Bagaimana dengan Tahun ini?

Kredit PermataBank Tumbuh 9,2% di 2020, Bagaimana dengan Tahun ini? Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Permata Tbk (PermataBank) berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp118 triliun atau tumbuh 9,2% sepanjang tahun 2020. Capaian ini terbilang moncer mengingat di tahun tersebut, aktivitas ekonomi lesu akibat dampak pandemi Covid-19.

Adapun pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh pengalihan aset Bangkok Bank Indonesia (BBI)melalui proses integrasi sebesar Rp17,3 Triliun. Lalu bagaimana dengan tahun ini yang masih dihantui pandemi Covid-19? berapa persen target pertumbuhan kreditnya?

Direktur Keuangan PermataBank Lea Setianti Kusumawijaya mengatakan, untuk tahun ini, pihaknya tak mau terlalu agresif memasang target kredit. Menurutnya, sasaran pertumbuhan kredit PermataBank tidak akan jauh berbeda dengan target pertumbuhan kredit yang dicanangkan Bank Indonesia maupun Kementerian Keuangan.

Untuk diketahui, sebelumnya Kemenkeu maupun BI menargetkan kredit perbankan akan tumbuh 7% - 8% di tahun 2021. Namun angka ini direvisi menjadi 5% - 7%.

Baca Juga: Bebas Khawatir, PermataBank dan Astra Life Tawarkan Asuransi dengan Premi 100% Kembali

"Target pertumbuhan kredit dan aset kurang lebih akan similar dengan yang dicanangkan regulator tersebut. Tapi kita harapkan sedikit lebih tinggi dari perkiraan regulator," ujarnya saat konferensi pers Paparan Kinerja PermataBank 2020 secara virtual di Jakarta, Jumat (26/3/2021).

Di sisi lain, selain mampu menjaga penyaluran kredit yang positif, rasio Non-Performing Loan (NPL) juga dapat dikelola dengan baik di level yang aman di tengah penurunan kualitas aset di industri perbankan Indonesia.

"Rasio NPL gross tercatat sedikit meningkat ke level 2,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,8% dengan NPL net yang terjaga pada level 1,0% dibandingkan posisi Desember 2019 sebesar 1,3%," ungkapnya.

Lea bilang, pihaknya akan melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan kredit NPL dan pertumbuhan kredit good book.

Adapun selama Triwulan IV 2020, sejalan dengan arahan regulator program restrukturisasi dan relaksasi kredit terus dijalankan bagi nasabah yang terdampak Covid-19.

Sampai dengan bulan Desember 2020, sekitar 14% dari portofolio kredit yang diberikan mengajukan permohonan restrukturisasi dan relaksasi dimana sebagian besar telah diselesaikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: