Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resep Cegah Gesekan Di Internal Gerindra Andalkan Prabowo, PKS Terapkan Aturan Main

Resep Cegah Gesekan Di Internal Gerindra Andalkan Prabowo, PKS Terapkan Aturan Main Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya resep jitu untuk meredam gesekan konflik di internal.

Gerindra mengandalkan sosok Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai pemersatu. Sedangkan PKS menerapkan merit system alias aturan main yang adil.

Baca Juga: Hanya Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Arief Poyuono yang Cukup Menjual di Gerindra

Politisi Partai Gerindra Kamrussamad menjelaskan, Prabowo memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas politik partai.

Dengan alasan itulah, Menteri Pertahanan tersebut dipercaya para kader Gerindra menjadi Ketua Umum, sekaligus Ketua Dewan Pembina Gerindra.

“Dari kongres ke kongres, kader memberikan kepercayaan beliau untuk memimpin partai karena ada tren positif kepercayaan rakyat,” ujar Kamrussamad saat diskusi Polemik MNC Trijaya, bertajuk Senjakala Regenerasi Parpol, di Jakarta, kemarin.

Meski Gerindra menjadikan Prabowo sebagai pemimpin utama, sama sekali tidak mengganggu roda organisasi partai. Justru proses kaderisasi berjalan sangat baik. Misalnya, dalam urusan penempatan posisi partai melalui beberapa badan. Ada badan seleksi hingga proses evaluasi.

Di ajang Pemilu 2014, kata dia, Gerindra sudah melakukan pengkaderan sejak 2010-2012. Ada kamp besar di Bogor dan diwajibkan bagi ketua, sekretaris dan bendahara sampai ke tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC) untuk ikut. Mereka menjalani program ini selama tujuh hari tujuh malam.

“Dinamikanya relatif terkontrol. Nuansanya demokrasi terpimpin kalau di Gerindra. Sarana pengambilan keputusan ada di Dewan Pembina,” pungkas anggota Komisi XI DPR ini.

Berbeda dengan PKS. Partai berlandaskan Islam ini menerapkan merit system bagi setiap kader untuk menjadi wakil rakyat maupun petinggi partai. Alhasil, tidak pernah terdengar ada gesekan saat proses Musyarawah Nasional (Munas).

“Suksesi kepemimpinan partai itu nyaris tak ada riak,” ujar Juru Bicara DPP PKS, Indra.

Indra mengklaim, partainya cukup terbuka soal demokratisasi. Contohnya, pergantian Presiden PKS sejak partai ini lahir di transisi reformasi hingga 11 kali pergantian tidak pernah ada turbulensi politik yang besar.

Pasalnya, secara prinsip tata kelola PKS menerapkan merit sistem yang baik. Ada proses kesamaan peluang dan ada proses mana yang terbaik dari sisi waktu dan tempat yang bersangkutan.

Menurutnya, seorang pemimpin itu sudah ada waktu dan posisi yang terbaik. Ada zaman dan tempatnya. Di PKS, tidak mengenal istilah intervensi dari Majelis Syuro Partai.

Dalam hal pemilihan Presiden PKS oleh Majelis Syuro, sudah sangat demokratis. Pasalnya, ada 99 anggota majelis perwakilan seluruh Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: