Manuver Moeldoko Caplok Partai Bikin Resah Kader PDIP: Bapak Politisi Naturalisasi
Manuver eks Panglima TNI, Jenderal (Purn) Moeldoko mencaplok Demokrat ternyata bikin resah kader Banteng. Politisi PDIP, Effendi Simbolon memberi gelar Moeldoko sebagai Bapak Naturalisasi.
Sindiran Effendi kepada Ketum Demokrat versi Kongres Luar Biasa di (KLB) Deli Serdang itu, disampaikan dalam acara diskusi bertajuk Senjakala Kaderisasi Parpol, yang disiarkan secara online, kemarin. Banyak hal yang dibahas Effendi di acara tersebut. Salah satunya, soal perpecahan yang terjadi di Partai Demokrat.
Baca Juga: Moeldoko Dijuluki 'Jenderal Santri', Kubu AHY Doakan Agar Kembali ke Jalan yang Benar
Anggota Komisi I DPR ini menegaskan, PDIP berbeda dengan Demokrat. Di internal Banteng, kata dia, tidak ada perpecahan dan perdebatan soal siapa mendirikan, melahirkan, dan menggagas. Semua kader secara bulat megakui bahwa Megawati yang membawa PDIP.
Pembawa acara kemudian bertanya soal kebenaran poster capres-cawapres bergambar Puan Maharani-Moeldoko yang beredar beberapa waktu lalu. Dalam poster itu, disebut Puan kelak akan maju berpasangan dengan Moeldoko di Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Effendi menyebut, keberadaan poster itu hanya sebagai bahan bercandaan. Memang, kata dia, banyak kader PDIP termasuk dirinya, mendukung Puan maju di Pilpres 2024.
“Tapi bukan sama Pak Naturalisasi itu. Nanti ada saatnya, ada waktunya, tapi nanti,” kata Effendi.
Julukan Effendi kepada Moeldoko sebagai Bapak Naturalisasi ini tentu saja membuat pembawa acara terlihat tersenyum. Mengingat, istilah naturalisasi selama ini dipakai dalam dunia sepak bola. Pemain asing berubah status kewarganegaraannya.
Istilah yang dilontarkan Effendi ini dengan cepat menyebar dan menggema di dunia maya. Bagi kader Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), omongan Effendi ini seperti umpan lambung. Mereka memanfaatkan umpan tersebut untuk menyerang Moeldoko.
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq